Warga Desa Giri Agung Keluhkan Air Bersih

 Berharap Ada Bantuan Pembuatan Sumur Bor Dari Pemerintah

0 70

DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA: Air bersih menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi setiap orang untuk melakukan aktifitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Hal ini juga menjadi salah satu dari 23 Program Dedikasi Idaman Bupati Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), melalui Program Air Bersih Desa.  

Namun program ini nampaknya belum menyentuh semua lapisan masyarakat di Kukar, hal ini diketahui dari Warga RT 14, Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Beberapa warga Desa tersebut yang ditemui mengeluhkan hal ini, di antaranya Siti dan suaminya Rosit yang ditemui secara tidak sengaja di rumahnya yang juga digunakan untuk buka usaha Warung Kopi, Senin (27/11/2023).

Menurut Siti, untuk mendapatkan air bersih mereka harus membeli di luar dari Desa Giri Agung.

“Disini untuk mendapatkan air bersih, kami harus membeli dengan harga Rp180 Ribu,” ujar Siti.

Siti mengatakan, untuk kebutuhan air bersih mereka harus membelinya  2 kali dalam satu bulan dan itu mengeluarkan uang sebesar Rp360 Ribu.

Wanita paruh baya yang sudah tinggal selama 9 tahun di Desa itu mengatakan, bila ingin mengirit pengeluaran pembelian air bersih mereka memanfatkan air hujan atau mengambil air di sungai, yang jaraknya 5 Kilometer dari tempat tinggalnya.

Ya..untuk mengirit air kami harus mengambil ke sungai, atau kalau hujan turun kami menampung airnya,” beber Siti.

Baca Juga:

Siti dan suaminya mengaku, pernah menggunakan air minum isi ulang dalam kemasan Galon untuk mandi. Ini terpaksa dia lakukan karena sulitnya mendapatkan air bersih, apalagi kalau dalam 1 bulan tidak ada turun hujan.

“Kami terpaksa mandi air Galon, Ya  dari pada tidak mandi,” ungkap Siti prihatin.

Disinggung soal jalur PDAM dan pembuatan Sumur Bor bantuan Pemerintah, apakah sudah ada di Desa Giri Agung? Siti dan Rosit mengatakan bahwa jalur Pipa PDAM di Desa Giri Agung nampaknya belum masuk, kendati Kecamatan Sebulu sebagian besar warganya sudah menggunakan PDAM.

Sedangkan  untuk sumur bantuan Pemerintah juga belum ada. Di tempat dia tinggal hanya ada satu sumur milik warga, itupun tidak semua orang bisa mengambilnya, hanya orang tertentu saja.

“Kalaupun ada sumur warga di sekitar Desa ini, dikomersilkan  pemilik tanah. Warga harus membelinya seharga Rp90 Ribu, diantar sampai ke rumah. Desa Giri Agung ini kan termasuk salah satu Desa tertinggal, ” ujar Rosit menambahkan.

Pada bagian akhir bincang-bincangnya dengan Wartawan DETAKKaltim.Com, Siti dan Rosit bersama warga lainnya berharap ada bantuan pembuatan Sumur Bor dari Pemerintah Kabupaten Kukar di Desa Giri Agung, untuk menanggulangi kebutuhan air bersih bagi warga.

Supriyadi Kepala Desa Giri Agung yang dikonfirmasi, Selasa (28/11/2023), terkait masalah air bersih diakuinya masih belum merata.

Menurut Supriyadi, sebagian warga Desa Giri Agung yang berpenduduk 3.200 jiwa atau 810 Kepala Keluarga (KK) masih memanfaatkan air hujan.

Disinggung soal bantuan pemerintah melalui program pengadaan air bersih bagi warga Desa, Supriyadi mengatakan saat ini program tersebut berjalan dengan baik, hanya saja belum terdistribusikan secara merata.

Supriyadi menjelaskan, jumlah RT seluruhnya di Desa Giri Agung ada 16, sedangkan bantuan pengadaan air bersih melalui pembuatan Sumur Bor masih minim.

Supriyadi mengaku ada 3 bantuan Sumur Bor di Desanya. 1 Sumur Bor melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). dan 2 Sumur melalui Karya Bakti TNI.

Dari 3 Sumur itu, hanya 1 Sumur yang bisa dimanfaatkan. Itupun hanya satu RT saja. Sumur bantuan itu terletak di RT 3. Sedangkan 2 Sumur bantuan TNI belum bisa digunakan, karena jalur pipa belum terpasang.

“Jadi yang 2 Sumur lagi kita hanya dapat bantuan pembuatan saja. Airnya ada, tapi jalur pendustribusian belum ada,” jelas Supriyadi.

Kendati demikian, Supriyadi  mengatakan pada akhir tahun 2023 ini Desanya akan mendapatkan bantuan 5 titik pembuatan Sumur Bor dari pemerintah.

Pembuatan 5 titik Sumur Bor ini rencananya akan dibangun di RT 15, RT 4, RT 12, RT 6, dan RT 7.

“Kita tinggal menunggu dana turun, baru direalisasikan,” sebutnya.

Lebih lanjut Supriyadi mengatakan, kabar gembira mengenai Desa Giri Agung yang dipimpinnya sejak tahun 2019 ini, ditetapkan sebagai Desa Mandiri.

“Insya Allah tahun 2024 kita akan kembali mendapatkan bantuan dari pemerintah, sesuai Program Bupati soal pengadaan air bersih melalui jalur sungai yang dipusatkan di RT 14.” tandasnya. (DETAKKaltim.Com/ADV/ProKom)

Penulis: ib

Editor: Lukman

(Visited 64 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!