Sosialisasi Kearsipan Diarsip Diakui Kades Loa Kulu Bermanfaat
Rizali: Mulai Kita Benahi
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Berbicara terkait penyelenggaraan bagi perangkat Desa, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengawasan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diarsip) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengakui bahwa persoalan kearsipan sangat penting.
Ia juga mengatakan, saat ini masih banyak Desa-Desa di Kukar yang belum sepenuhnya memahami dengan baik tata kelola kearsipan.
“Kearsipan ini sangat penting sekali. Apalagi mereka belum banyak memahami, bagaimana menata kelola kearsipan dengan baik dan benar sesuai kaidah kearsipan,” tuturnya dalam Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2023, tentang Penyelenggaraan Kearsipan dan Sosialiasi Gerakan Tertib Arsip dan Penyelamatan Arsip Sejarah Desa.
Nor lebih lanjut mendorong agar desa-desa di Kukar tertib urusan tata kelola kearsipan, sebab apabila hal ini diimplementasikan dengan baik, ketika terlibat masalah hukum, desa akan dengan mudah menunjukkan bahwa arsipnya lengkap.
“Apabila mereka terlibat masalah hukum mereka sudah punya datanya, kalau semua lengkap insya Allah aman. Kami lebih ke sana masuknya, jadi bagaimana Desa-Desa ini tertib dulu dalam urusan tata kelola kearsipan,” papar Nor kepada media DETAKKaltim.Com di Ballroom Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Senin (27/11/2023).
Baca Juga:
- Pencegahan Stunting Melalui Program Bapak Asuh Diapresiasi Warga Batuah
- Pemkab Kukar Bangun Lumbung Padi dan Penggilingan di Rapak Lambur
- Tertib Arsip Mudahkan Warga Desa di Kukar
Ia berharap agar tidak ada lagi Desa yang tertinggal dalam urusan kearsipan, dalam artian Desa-Desa di Kukar ke depan lebih memprioritaskan penyelamatan kearsipan.
“Kami bukan ingin menyebut Desa lemah dalam kegiatan surat menyurat, tidak. Tapi kami ingin agar bagaimana Desa ini, mementingkan penyelamatan kearsipannya,“ ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Muhamad Rizali mengakui bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa masih kurang memahami persoalan kearsipan.
“Kita sadari SDM kita di Desa masi kurang banyak memahami seberapa jauh nantinya akan dimanfaatkan, atau digunakan dikemudian hari kearsipan ini,” beber Rizali.
Dengan demikian, ia mengapresiasi perhelatan sosialisasi ini. Walaupun penerapannya di Loa Kulu masih belum maksimal dan belum ada tenaga khusus kearsipan, ia menekankan bahwa tahun 2024 mendatang pihaknya akan berbenah.
