DETAKKaltim.Com, PPU : Z Julhan, Humas PT Alam Permai Makmur Raya (APMR) Kebun Riko mengatakan, salah satu penyebab lambannya realisasi Kebun Plasma untuk 600 kepala keluarga (KK) warga di Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), adalah sulitnya memperoleh ketersediaan lahan.
Buka itu saja, ia juga menjelaskan proses kelengkapan administrasi turut serta menambah lambannya penyelesaian kebun kemitraaan milik warga. Namun Humas perusahaan ini tidak menjelaskan administrasi yang dimaksud.
Di tempat terpisah, Kusnoto, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Riko berpendapat, harusnya manajemen PT APMR segera merealisasikan Kebun Plasma milik warga yang menjadi kewajiban perusahaan terhadap masyarakat. Dalam hal ini dia menilai perusahaan sangat lamban merespon keinginan warga.
“Seharusnya warga di Kelurahan Riko sudah bisa menikmati hasil kebun kemitraan yang dikelola perusahaan, padahal PT APMR sudah berdiri sejak tahun 2005 lalu. Tapi sampai sekarang ini masyarakat di daerah Kelurahan Riko belum pernah menikmati hasil Kebun Plasma yang menjadi haknya,†kata Kusnoto, Sabtu (7/7/2018).
Kekecewaan serupa juga diutarakan Imbulyan, salah satu tokoh masyarakat di Kelurahan ini. Ia mengungkapkan PT APMR selalu berdalih keterlambatan realisasi 600 hektar Kebun Plasma yang dijanjikan kepada warga, dikarenakan kontraktor yang mengerjakan proyek sangat lamban. Hal ini sering diungkapkan pihak perusahaan kepada masyarakat.
“Seharusnya pengerjaan pengolahan kebun kemitraaan milik warga Riko lebih baik dikerjakan oleh perusahan, jangan diserahkan ke pihak kontraktor,†jelasnya.
Imbulyan menilai perusahaan kurang serius menyelesaikan kewajibannya menyediakan Kebun Plasma milik waraga, karena sejak Kebun Plasma dikerjakan dari tahun 2015 lalu yang diwacanakan seluas 600 hektar, namun sudah 3 tahun lamanya baru terealisasi sekitar 400 hektar .
“Ini berakibat kurang baik bagi warga, seharusnya meraka saat sudah bisa menikmati hasil panen Buah Sawit yang selalu dijanjikan PT APMR,†keluhnya. (amran)
