Dishut Kaltim Sosialisasi Penanganan Pasca Kebakaran di Muara Badak

Fredy : Bentuk Pencegahan dan Pemulihan Ekosistem

0 154
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dilakukan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Timur, tidak hanya sosialisasi pencegahan, Dishut Kaltim juga menggelar sosialisasi penanganan untuk areal bekas terbakar.

Dishut Provinsi Kalimantan Timur melalui Bidang Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, beberapa bulan terakhir gencar melakukan sosialisasi antisipasi pencegahan Karhutla. Hal itu dilakukan sebagai pencegahan dini terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kaltim.

Kepala Bidang Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim Akli mengatakan, pihaknya tidak hanya memberikan pemahaman tentang bahaya dan antisipasi Karhutla, namun pihaknya juga memberikan pemahaman tentang penanganan pasca kebakaran hutan, hal itu dilakukan untuk memulihkan areal bekas terbakar dan mencegah lahan kritis.

“Ada sosialisasi pencegahan, ada penanggulangan, dan ada sosialisasi pasca terjadinya kebakaran, setelah terjadinya kebakaran hutan ini, apa yang harus dilakukan. Makanya itu kita memberikan pemahaman kepada masyarakat, supaya lahan yang bekas terbakar ini tidak menjadi lahan kritis, dan yang terpenting mereka tahu apa yang harus dilakukan pasca terjadinya kebakaran,” ujar Akli saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (6/11/2020).

Kasi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Fredy Rahmat Santoso menjelaskan, pihaknya melakukan sosialisasi tentang penanganan pasca kebakaran hutan, kegiatan tersebut berlangsung Kamis (5/11/2020) di Desa Salo Palai, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurut Fredy, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari tahapan kegiatan sosialisasi pencegahan dini kebakaran.

Baca juga : Dishut Kaltim Gelar Temu Teknis Kelompok Tani Hutan

Dalam kegiatan tersebut pihaknya juga melakukan pendataan untuk lahan-lahan yang terbakar. Pendataan tersebut dilakukan guna untuk menyiapkan bibit yang dibutuhkan masyarakat untuk ditanam kembali di lokasi yang terbakar.

“Kemarin kita sosialisai di Desa Salo Palai, ini merupakan rangkaian kegiatan pencegahan dan pemulihan ekosistem, karena sebelum-sebelumnya kita sosialisai tentang pencegahan kebakaran. Jadi saat ini kita melakukan sosialisasi dan rekomendasi areal bekas terbakar, tidak hanya itu kita juga melakukan pendataan lahan-lahan yang bekas terbakar, hal itu untuk memudahkan kita untuk menyiapkan bibit untuk pemulihan lahan kritis ini,” tandas Fredy. (DK.Com)

Penulis : Amin Gladis

Editor : Lukman

(Visited 12 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!