Sekjen APJII Ungkap Kendala Utama Pemerataan Internet di Kaltim

Zulfadly: Sekitar IKN Masih Bisa Ada Blindspot

0 50

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Pusat Zulfadly Syam, akui pemerataan akses internet di Kalimantan Timur menjadi isu yang kompleks karena wilayahnya yang sangat luas.

Hal ini menjadi cerminan dari tantangan yang lebih besar di tingkat nasional, dimana Indonesia memiliki karakteristik sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, sehingga mempersulit konektivitas antar wilayah.

Tidak hanya masalah geografis yang menjadi kendala, namun juga infrastruktur yang belum merata di sejumlah daerah, termasuk daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau.

“Benar yang dikatakan Pak Faisal, secara nasional kita melihat negara kita itu berbentuk kepulauan. Di Indonesia membangun antar pulaunya aja harus antar hutan, cukup luas, secara geografis sulit,” ungkap Zulfadly dalam jumpa Pers, di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Rabu (3/4/2024).

Fenomena ini, lanjutnya, menimbulkan apa yang disebut sebagai blindspot internet, dimana akses internet tidak tersedia atau terbatas, meninggalkan sebagian masyarakat tanpa akses yang sama terhadap informasi dan layanan online.

Di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pun menurutnya masih terdapat daerah-daerah yang mengalami kendala dalam akses internet.

“Kalau kita melihat dari Kaltimpun, di sekitar IKN masih bisa ada blindspot, ini harus dibereskan,” tegasnya.

Baca Juga:

Menyadari pentingnya masalah ini, pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan tersebut.

Salah satu pendekatan yang diperlukan adalah meningkatkan infrastruktur internet, baik melalui pengembangan jaringan seluler maupun penyediaan akses internet kabel di daerah-daerah terpencil.

Namun, perlu dicatat bahwa upaya pemerintah tidak boleh hanya terbatas pada pengembangan infrastruktur internet seluler. Meskipun internet seluler telah menjadi salah satu solusi utama dalam menyediakan akses internet di banyak wilayah, namun terdapat keterbatasan dalam hal jumlah operator seluler yang ada di Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut Zulfadly, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, operator telekomunikasi, dan pihak-pihak terkait lainnya, termasuk APJII untuk menyusun strategi yang komprehensif dalam meningkatkan pemerataan akses internet di Kalimantan Timur dan seluruh wilayah Indonesia, sehingga setiap warga negara dapat merasakan manfaat dari konektivitas internet yang merata dan berkualitas.

“Pemerintah jangan hanya berorientasi pada internet seluler, padahal internet seluler di Indonesia cuman ada 5, perlu kerja sama cukup intens antara Pemerintah dengan APJII.” tandas Zulfadly. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lisa

Editor: Lukman

(Visited 42 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!