Hadapi Berita Hoaks, Kadis Kominfo Kaltim Bekali Masyarakat Tiga “Senjata”

Faisal: Menyadari Konsekuensi Serius Menyebarkan Hoaks

0 59

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur Muhammad Faisal, memberikan penilaian yang sangat serius terhadap fenomena hoaks yang semakin merajalela di tengah-tengah masyarakat.

Menurutnya, hoaks bukan hanya merupakan sekadar ancaman biasa, melainkan memiliki potensi untuk menyebar dengan cepat dan merugikan secara luas. Baik dari segi sosial, politik, ekonomi, maupun risiko terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Faisal kemudian mencermati urgensi dalam menangani penyebaran hoaks dengan konsistensinya, dalam mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam menghadapi tantangan tersebut.

“Kolaborasi masyarakat adalah kunci dalam mengurangi dampak negatif hoaks di masyarakat,” ujar Faisal usai jumpa Pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Rabu (3/4/2024).

Dalam upayanya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hoaks, Faisal memberikan beberapa saran praktis kepada masyarakat.

Pertama, menyadari konsekuensi serius dari menyebarkan hoaks, termasuk risiko hukum yang bisa mengarah pada pidana.

“Menyebarkan hoaks dianggap sebagai tindakan fitnah yang dapat berdampak negatif pada aspek agama, serta bisa menjadi pemborosan waktu dan sumber daya ekonomi,” jelasnya.

Baca Juga:

Kedua, menghindari kegagahan dalam menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Ia menekankan pentingnya untuk hanya membaca dan mengkonsumsi informasi yang sahih, serta menahan diri untuk tidak menyebarkan hoaks lebih lanjut.

“Saya selalu berhati-hati dalam menyebarkan berita, terutama berita duka cita yang telah diverifikasi. Jadi masyarakat harus selalu melakukan konfirmasi terhadap kebenaran berita sebelum menyebarkannya, dan memeriksa sumber informasi dengan seksama,” tegasnya.

Ketiga, meningkatkan kepekaan terhadap ciri-ciri hoaks. Dikarenakan, hoaks sering kali ditandai dengan berita yang bombastis, sensasional, dan terlalu mengada-ada.

“Hoaks terkait agama sering menjanjikan surga bagi pembacanya, atau berita dengan judul yang berlebihan dan tidak masuk akal,” tuturnya.

Untuk memastikan kebenaran suatu berita, Faisal menyarankan agar masyarakat memeriksa sumber informasi dengan seksama dan memastikan bahwa berita itu berasal dari sumber yang terpercaya.

Ia berharap, agar masyarakat selalu mengonfirmasi berita melalui situs berita terpercaya. Apabila kemudian masih meragukan kebenarannya, membandingkannya dengan berita dari sumber lain atau mesin pencari seperti Google menjadi hal yang harus dilakukan.

“Penting untuk mencari berita resmi dari media yang terpercaya. Intinya saring dulu sebelum sharing. Jangan sampai kita menjadi bagian dari penyebar hoaks.” tandas Faisal. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lisa

Editor: Lukman

(Visited 48 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!