
Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fakhri Arsyad. (foto: Lisa)
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengawasan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diarsip) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Nor Hairi, menyoroti penyelenggaraan kearsipan secara digital di Kukar.
Menurutnya, proses tersebut telah diterapkan secara bertahap melalui Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi), yang merupakan aplikasi umum di Bidang Kearsipan dan dapat mendukung pengelolaan arsip dan tata kelola pemerintahan secara elektronik.
“Arsip digital ini kami kalau di Kukar ada namanya Srikandi, semuanya lewat media online,” ujar Nor, kepada pewarta media DETAKKaltim.Com.
Pengimplementasian Srikandi juga telah sejalan dengan Program Dedikasi Kukar Idaman, yakni Program Digitalisasi Pelayanan Publik (Disapa).
Namun demikian, Nor mengakui bahwa penerapannya di Desa masih kurang maksimal, yang diakibatkan oleh banyaknya daerah blind spot.
“Jadi apabila ada surat masuk dan keluar semuanya melalui Srikandi, namun di Desa penerapannya ini belum maksimal karena masih banyak blind spot,” ungkap Nor usai Sosialisasi Kearsipan, Ballroom Hotel Puri Senyiur Samarinda, Senin (27/11/2023).
Baca Juga:
- Sosialisasi Kearsipan Diarsip Diakui Kades Loa Kulu Bermanfaat
- Pencegahan Stunting Melalui Program Bapak Asuh Diapresiasi Warga Batuah
- Pemkab Kukar Bangun Lumbung Padi dan Penggilingan di Rapak Lambur
Ditambahkan Sri Hartini, Kasi Pemerintahan Desa Ponoragan, Loa Kulu, Kukar, dalam kesempatan yang sama, ia menaruh harapan besar akan optimalnya kearsipan ke arah digital tersebut.
“Harapannya bahwa ke depan kearsipan memang lebih ke arah digital, kalau yang arsip konvensional, ada beberapa hal yang tidak bisa kita tinggalkan tapi akan berusaha kita alihkan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Desa Loa Duri Ilir Fakhri Arsyad mendorong agar Diarsip Kukar menyelenggarakan pelatihan khusus teknis pengarsipan digital.