DPRD Bontang Jadwalkan Panggil Diskes
Respon Penolakan Nyamuk Wolbachia di Bali
DETAKKaltim.Com, BONTANG: Ketua DPRD Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam berencana memanggil Dinas Kesehatan, melalui Komisi 1. Pemanggilan ini untuk menanyakan terkait metode pelaksanaan Nyamuk Wolbachia. Termasuk dampak yang ditimbulkan dengan skema ini.
Pemanggilan ini diperlukan lantaran Wolbachia ditunda penyebarannya di Bali. Padahal, Bali dan Bontang sama-sama menjadi pilot project. Tetapi politisi muda itu menilai, program tersebut bagus untuk menekan angka Demam Berdarah Dengue (DBD).
Terbukti program ini sudah berhasil di Jogjakarta. Ia berpendapat warga Bontang tidak perlu khawatir secara berlebihan
“Apalagi tanpa ada dasar. Karena itu akan menimbulkan kegaduhan,” ucapnya, Selasa (21/11/2023).
Dipandangnya penundaan di Bali karena belum dilakukan sosialisasi. Padahal, tahapan ini sangat diperlukan, sehingga masyarakat bisa menerima informasi yang jelas terkait Program Wolbachia.
Karena itu, ia meminta Diskes untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Bontang Barat dan Selatan.
“Supaya program ini diserap secara utuh,” tutur dia.
Baca Juga:
- Pengembang Lahan Kaplingan Diduga Caplok Tanah Warga di Palaran
- Drainase Pembuangan Limbah di BCM Dinilai Tak Ideal
- Program Kukar Bebaya, Tradisi Gotong Royong Kembali Marak
Kepala Dinas Kesehatan drg Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, jadwal ini maju dari sebelumnya yang diperkirakan awal Januari.
“Saat ini masih dilakukan persiapan,” kata drg Toetoek.
Penyebaran Nyamuk Wolbachia diklaim efektif untuk menurunkan tingkat penularan DBD. Adapun dari hasil penelitian terbukti aman. Bahkan, lanjutnya, pada 2021 lalu World Health Organization (WHO) telah mengakui dan menganjurkan penggunaannya.
“Efektivitas penurunannya juga telah dilakukan di 13 negara lain,” ujar dia.
Artinya, tidak ada rekayasa genetik dalam teknologi Wolbachia. Penyebaran Nyamuk yang dilakukan saat inipun merupakan implementasi, bukan lagi uji coba.