Pisang “Si Manis” Primadona Ekspor Pertanian Kaltim

Tersandung Kendala Pengadaan Bibit Dalam Jumlah Besar

0 105
Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kaltim. (foto : @my)
Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kaltim. (foto : @my)

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA:  Komoditas Pisang khas Kaltim telah mampu memberikan kontribusi besar dalam hal ekspor di Sektor Pertanian dan menjadi alternatif selain Perkebunan Kelapa Sawit.

Pengembangan Pisang khas Kaltim ini menjadi unggulan karena peluang penjualannya yang tinggi, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Namun pengembangan Pisang ini bukannya tanpa kendala.

Hal ini seperti yang diakui oleh Sifi Farisyah Yana, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, belum lama ini.

“Komoditi ekspor untuk  pangan kita sudah bergerak, menggeber beberapa komodoti. Seperti buah Pisang sudah bergerak dan sudah sangat rutin diekspor, yang  kita kembangkan di antaranya di Kukar dan Kutim untuk komoditi Pisang, “ tutur Yana.

Seperti diketahui, Pisang Kepok Grecek merupakan salah satu varietas Pisang Kepok yang berasal dari Kabupaten Kutai Timur.

Pisang ini memiliki ciri khas berkulit hijau dan daging buah berwarna kuning keputihan, yang memiliki rasa manis dengan tekstur yang lembut.

Baca Juga:

Provinsi Kalimantan Timur telah mengekspor Pisang Kepok ini ke Singapura, dengan total senilai Rp37,44 Milyar, yang dimulai sejak Juli 2022 dan hingga Juli 2024.

Selain ke Singapura, Kaltim juga melakukan ekspor ke Malaysia. Dimana untuk Januari-Maret 2023 saja sudah diekspor sebanyak 200 ton, yakni untuk bulan Januari sebanyak 60 ton, Februari 60 ton, dan Maret 80 ton.

Sebelum Pisang diekspor, terlebih dulu harus dilakukan standarisasi untuk menjamin kualitas. Mengingat komoditi ekspor harus berstandar internasional.

Namun untuk mengembangkan suatu kawasan yang berbasis ekspor, menurut Yana, harus disiapkan jumlah bibit yang banyak.

“Karena kendalanya pada saat kita mengembangkan komoditi di suatu kawasan adalah pengadaan bibit, dan kondisinya saat ini kita kekurangan bibit dalam jumlah besa.“ pungkas Yana. (DETAKKaltim.Com/ADV/Diskominfo Kaltim)

Penulis:  @my

Editor: Lukman

(Visited 94 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!