Sekcam Loa Janan Bicara Dampak Negatif dan Positif Tambang

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Kehadiran Tambang Batubara di banyak wilayah seringkali membawa dampak negatif yang signifikan. Daerah Loa Janan, seperti banyak daerah lain di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), juga turut mengalami imbas dari pada kehadiran Tambang Batubara.

Dampak negatif yang sering terjadi akibat Tambang Batubara meliputi kerusakan lingkungan. Aktivitas penambangan seringkali juga mengakibatkan penggundulan hutan, tanah terbuka, dan perusakan ekosistem alami. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya habitat bagi flora dan fauna setempat, serta kerusakan ekosistem sungai dan sumber daya air.

Secara rinci dipaparkan Afrizal, Sekretaris Camat (Sekcam) Loa Janan, Kabupaten Kukar, bahwa Tambang Batubara sebenarnya berdampak negatif dan juga positif di wilayahnya.

“Plus minus kan pasti ada, akibat Tambang mungkin di sini sumbat air juga, zat besinya kan tinggi Loa Janan itu,” jelas Afrizal di Hotel Fugo beberapa waktu lalu saat mengikuti kegiatan Pelatihan Evaluasi ABPDes.

Baca Juga:

• Bupati Kukar Sebut Keluarga Pilar Utama Pembentukan Karakter
• HKG PKK Ke-51, Peningkatan Kualitas Pembangunan Kukar
• Susun Raperdes, 6 Bentang Pemetaan Ditekankan Pemkab Kukar

Sebab itu, ia menegaskan bahwa banyak sekali dampak negatif dan positif yang dihasilkan. Salah satu contoh dampak negatif lainnya adalah, bekas galian Tambang Batubara yang tidak dialihfungsikan dengan benar.

“Jadi banyak hal yang plus minus, ada juga bekas galian Tambang yang membahayakan masyarakat,” ungkapnya.

Dampak positifnya, lanjut dia, Tambang Batubara sering kali merekrut tenaga kerja lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Kalau positifnya itu dalam tenaga kerja, rekrutmen Tambang lumayan banyak menggunakan tenaga kerja lokal,” tuturnya.

Kemudian terkait dengan tanggung jawab sosial, atau Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang Batubara untuk Desa-Desa.

“Artinya, ya bagaimana mengelola CSR itu dengan baik. Sehingga dampak yang dihasilkan itu bukan ditutupi, tapi seimbang.” tandas Afrizal. (DETAKKaltim.Com/ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Lisa

Editor: Lukman