Kendaraan ODOL Marak, Wakil Ketua DPRD Kaltim Minta Aparat Bertindak
Samsun: Sudah Ada Aturan
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) kerap kali meresahkan, disebabkan oleh pelanggaran aturan lalu lintas yang dilakukan, kemudian meningkatkan risiko kecelakaan, hingga mengganggu ketertiban, yang semuanya dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat secara umum.
Hal ini ditekankan Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun. Dimana ia berpandangan bahwa kendaraan ODOL berpotensi tinggi merenggut nyawa pengendara, serta merusak fasilitas kota.
Pandangan itu juga bukan tanpa alasan, kendaraan ODOL pada tahun 2022 membuat geger satu Indonesia, setelah mengakibatkan kecelakaan maut di Simpang Rapak Kota Balikpapan. Lantas penindakan ODOL menjadi penting agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kendaraan ODOL melanggar peraturan dan aparat harus menindak dengan tegas,” ucap Samsun, usai mengikuti Rapur Ke-38 DPRD Kaltim, Senin (16/10/2023).
Penegak hukum harus bertindak tegas terhadap kendaraan ODOL, lanjutnya, terutama jika kendaraan tersebut melanggar aturan dengan menggunakan jalur yang tidak sesuai. Terlebih Provinsi Kalimantan Timur telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda), yang mengatur penggunaan jalan umum dan khusus dengan ketentuan yang harus diikuti.
Baca Juga:
- Rapur Ke-38, Martinus Interupsi Pertanyakan Dana Hibah DBON 20 Persen
- Rapur Ke-38 DPRD Kaltim Agendakan Tiga Pokok Bahasan
Apabila masih terjadi kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan ODOL, Samsun menegaskan bahwa hal ini menandakan pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi bersama DPRD Kalimantan Timur.
“Sudah ada aturan, bahkan secara Undang-Undang. Peraturan lalu lintasnya, Perda, semuanya ada,” ujarnya.
Legislator PDIP Kaltim itu mendorong kepada pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan, sembari menghindari potensi risiko dan mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat menyebabkan korban.
