Satpol PP Sinyalir Ada THM Terselubung di Kawasan Terbatas PT KPC

0 234

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Satpol PP Kutai Timur (Kutim) mengendus adanya tempat hiburan malam (THM) yang masih berdenyut di Sangatta. Tempat itu berada di lingkungan yang dikelola Perusahaan Tambang Batubara terbesar di Kaltim. Suatu kawasan yang terbatas.

Dalam rangka kegiatan razia penertiban praktek prostitusi terselubung, Satuan Polisi Pamong Praja yang dipimpin Plt Kasatpol PP Kutim Didi Herdiansyah sudah menyisir ke sejumlah tempat.

Diketahui, Pemkab Kutim sudah membuat aturan pelarangan aktivitas THM di Kutim. Juga, menertibkan aktivitas prostitusi di sejumlah lokalisasi pada tahun 2016.

Didi menyatakan, masih ada beberapa tempat THM terselubung. Ditambah lagi, satu THM yang tak tersentuh, beroperasi di kawasan Batu Putih, Tanjung Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutim, yang merupakan kawasan yang dikelola PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Menurut Didi, salah satu tugas Satpol PP adalah menertibkan Kutim dari praktek THM. Sekalipun kawasan yang dimaksud merupakan wilayah suatu perusahaan.

Apalagi, ungkap Didi, THM pada umumnya menyediakan layanan prostitusi. Baik secara terang-terangan maupun terselubung.

“Ya, informasi itu benar. Semenjak saya ajudan dulu, 10 tahun lalu sudah ada Bar di Batu Putih situ,” beber Didi saat ditemui di sela-sela tugas Satpol PP,  Kamis (27/6/2019).

THM tersebut, menurut Didi, juga menjual minuman keras (Miras) berbagai merk. Sementara Pemkab Kutim telah menerbitkan aturan pelarangan menjual Miras. Jadi hal itu bertentangan.

THM tersebut, kata mantan Camat Sangatta Utara itu, dijadikan sebagai wadah khusus karyawan asing yang bekerja sama dengan perusahaan. Termasuk pekerja kapal yang melayani KPC.

Mengenai izin, ia mengaku belum mengetahui pasti. Untuk membuktikannya, pihaknya akan menyasar lokasi.

“Ada saatnya, dalam waktu dekat, kami akan ke sana. Dalam operasi secara makro. Besar.  Karena itu tidak main-main,” tegas Didi.

Dia mengaku, untuk masuk ke lokasi tersebut tak sembarangan. Sebab kawasan terbatas. Ada mekanisme yang harus dilalui.

“Sejauh ini lingkungan tersebut belum tersentuh. Sebab sulit untuk masuk ke area tersebut. Makanya kami akan libatkan pihak lainnya,” beber Didi. (RH)

(Visited 5 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!