Program Vaksinasi Gotong Royong Dinilai DPRD Kaltim Tepat

Salehuddin : Ini Kesempatan

0 52

DETAKKaltim.Com, SAMRINDA : Pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong telah dimulai pada Selasa (18/5/2021). Seperti diketahui, pengadaan vaksinasi tersebut telah tertuang di dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10/2021.

Disebutkan, Vaksinasi Gotong Royong adalah vaksin yang dibeli oleh Perusahaan/ Badan Hukum/ Badan Usaha yang diberikan secara gratis bagi karyawan atau karyawati atau keluarga karyawan dan karyawati di perusahaan/Badan Hukum/Badan Usaha tersebut.

Vaksinasi Gotong Royong tidak berlaku untuk vaksinasi perorangan. Sehingga seluruh penerima vaksin Gotong Royong tidak akan dipungut bayaran atau gratis.

Adapun Perusahaan/Badan usaha/Badan hukum yang akan melaksanakan vaksinasi Gotong Royong, harus melaporkan kepada Kementerian Kesehatan.

Dengan melampirkan data yang meliputi Nama, Nomor induk kependudukan dan Alamat, artinya data akan by name by address.

Sekretaris Komisi 4 DPRD Kaltim Salehuddin menyampaikan, program tersebut cukup membantu percepatan pemerataan vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah.

Hal ini tentunya akan bergantung dengan proses komunikasi yang terjalin, dengan pemangku kepentingan perusahaan.

“Sebab perusahaan juga warga Indonesia dan punya keluarga, mereka juga harus dapat. Tapi partisipasi perusahaannya juga harus pro aktif dengan pemerintah. Ini kesempatan untuk memberi pelayanan kesehatan bagi karyawan-karyawan dan keluarganya,” ungkap Salehuddin kepada DETAKKaltim.Com, Senin (17/5/2021).

Saleh sapaan karibnya mengatakan, Vaksinasi Gotong Royong dinilai tepat, pasalnya mampu mempercepat proses vaksinasi. Namun untuk menjalankannya, diperlukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 agar beberapa proses pendataan bisa sinkron.

“Pemerintah Pusat itu menargetkan sekian bulan persentase vaksinasinya sudah harus meningkat. Mudah-mudahan, perusahaan yang ada ini bisa terlibat,” lanjutnya.

Ditanya apakah program Vaksinasi Gotong Royong mampu mengantarkan Kaltim untuk meraih herd immunity, dia menyebut harapan yang mengarah ke sana tentu ada.

“Kalau herd immunity-nya, saya masih belum bisa optimis ya. Tapi kalau misalkan ini tetap jalan dan semampunya perusahaan, tentu ada harapan. Karena tak semua perusahaan mampu. Apalagi di tengah Covid-19,” beber politisi dari Fraksi Golkar itu.

Sebab tak dapat dipungkiri, bahwa ada beberapa perusahaan yang mampu bertahan dan sebaliknya di tengah pandemi. Sehingga, perusahaan – perusahaan yang bertahan harus difokuskan menjalani program vaksinasi ini.

“Jadi bersifat wajib. Sedangkan bagi perusahaan yang kurang stabil, bantuan dari pemerintah mesti kembali diharapkan.” tandasnya. (DK.Com)

Penulis : Adt

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!