Mantan Anggota Komisi 4 DPRD Kaltim Turut Bersuara Soal ISBI

Ely : Perjuangan Agar ISBI Tidak Ditutup Sudah Dilakukan

0 63

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Anggota DPRD Kalimantan Timur Ely Hartati Rasyid berharap, agar pembangunan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim di Kutai Kartanegara segera dilakukan.

“Jika administrasi sudah lengkap dan memenuhi syarat, selanjutnya adalah action dan segera melakukan pembangunan secara bertahap,” ungkap Ely saat ditemui awak media di Kantor DPD PDI Perjuangan Kaltim, Jalan AW Syahranie, Samarinda, Rabu (18/5/2022) malam.

Meskipun Pemerintah Pusat yang seharusnya melakukan pembangunan, namun Ely berharap ada campur tangan Pemerintah Provinsi terhadap penyediaan anggaran untuk membantu pembangunannya.

“DPRD juga harus mem-back up anggarannya. Saya rasa ISBI Kaltim bisa tetap eksis dan banyak peminatnya, apalagi adanya Ibu Kota Negara (IKN) di sini,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah sudah melakukan penyerahan aset berupa lahan seluas 306.623 M² (30 hektare) dan 10.110 M² (10 hektare) untuk pembangunan ISBI Kaltim, Senin (11/4/2022) lalu.

BERITA TERKAIT :

Lokasi lahan yang berada di Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara inipun sudah bersertifikat atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Politikus PDI Perjuangan inipun merasa bersyukur atas penyelesaian lahan untuk pembangunan ISBI Kaltim di Kutai Kartanegara. Pasalnya, perjuangan agar ISBI tidak ditutup sudah dilakukannya saat berada di Komisi 4 DPRD Kaltim.

Pihaknya mendatangkan berbagai pihak seperti Dosen dan Rektor ISBI Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, juga melakukan pertemuan dengan berbagai pihak.

Kemudian memperjuangkannya ke Pemerintah Pusat agar ISBI Kaltim ini tidak ditutup, dan dapat kembali beroperasi serta menerima Mahasiswa Baru.

“Kemarin kita agak shock, karena ISBI Kaltim tidak menerima Mahasiswa Baru. Setelah itu semua pihak bereaksi, bahu membahu agar Perguruan Tinggi ini tidak ditutup,” paparnya.

Tentu saja hal demikian tidak dilakukan tanpa sebab, namun karena sangat disayangkan apabila ISBI Kaltim yang merupakan Sekolah Kesenian harus ditutup begitu saja. Mengingat, Kutai Kartanegara memiliki banyak budaya.

“Sekolah seperti ini susah loh ada di Kaltim, jadi jangan sampai dengan mudahnya diambil kembali. Kan kemarin kesannya mau diambil atau ditarik kembali,” terangnya.

Wanita kelahiran Tenggarong itu melihat bahwa Kutai Kartanegara memiliki Kraton dan tradisi yang harus dikembangkan. Maka melalui ISBI Kaltim ini harapannya agar adat istiadat, tradisi, dan budaya di Kaltim tidak punah namun dapat terus diketahui anak-anak bangsa di Indonesia.

“Alhamdulillah sekarang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara sudah menyerahkan lahannya. Saya harap ISBI Kaltim isinya kayak Jogja, kan di sini juga ada Kesultanan Kutai Kartanegara. Jadi kebudayaannya harus diekspos.” harapnya menandaskan. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : Adt

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!