Anggota DPRD Kaltim Nilai PPBD Tidak Begitu Kaku Lagi

Puji : Ada Inovasi-Inovasi Yang Dilakukan

0 71

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan segera berlangsung. Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 1/2021. Isinya mengenai tahapan PPDB yang akan berlangsung di seluruh tingkat satuan pendidikan. Mulai TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Ditanya soal PPDB di Kaltim, anggota Komisi 4 DPRD Kaltim Puji Setyowati menyampaikan, seluruh tahapan akan digelar secara daring.

“Tempo hari kami sudah rapat dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tentang persiapan PPDB. Kalau untuk zonasi, tetap seperti semula,” ungkap Puji saat ditemui DETAKKaltim.Com, Senin (23/3/2021).

Disampaikannya lebih lanjut, masing-masing jalur PPDB mempunyai kuota yang berbeda. Untuk zona sebanyak 50 persen, afirmasi 15 persen, prestasi 30 persen, dan pindahan 5 persen. Berkaca pada PPDB sebelumnya, sejumlah orang tua siswa sempat melayangkan protes akibat keberatan dengan sistem zonasi.

Jalur tersebut dinilai membatasi keinginan siswa yang ingin bersekolah di sekolah terbaik, walaupun jaraknya cukup jauh dengan rumah.

“Sekarang sudah ada jalur prestasi, jumlahnya 30 persen. Dulu kan hanya 15 persen. 2 tahun belakangan, sudah dinaikkan. Jadi kalau siswa itu pintar dan berprestasi di bidang akademik atau ekstrakurikuler, lalu mendaftar di suatu sekolah dengan sertifikatnya, sudah pasti diprioritaskan,” jelas Puji.

Menurut Politisi Partai Demokrat itu, saat ini aturan PPDB sudah tidak begitu kaku. Bahwa yang berprestasi harus memilih sekolah yang dekat dengan rumah, sehingga jauh lebih mudah. Sejak pandemi berlangsung, PPDB dengan sistem drive thru juga turut terlaksana.

Baca juga : DPRD Kaltim Respon Aduan Warga Samboja Terdampak Pembangunan Jalan Tol

Puji mencontohkan beberapa daerah yang jangkauannya jauh seperti di Paser, bahkan daerah pinggiran Samarinda yakni Barambai dan Bantuas.

“Di sana kan blank spot ya. Oleh sebab itu, ada inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Sehingga PPDB-nya dengan cara drive thru. Active case finding, jadi guru yang mendekati siswa,” tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa PPDB drive thru lebih diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang berada di lokasi jauh, sulit dijangkau, dan berada di daerah blank spot.

“Kalau untuk sekolah di daerah kota yang bisa diakses kapan saja, secara daring, rata-rata sudah memanfaatkan teknologi,” tandasnya. (DK.Com)

Penulis : Adt

Editor   : Lukman

(Visited 9 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!