Wabup Kutim Sebut Lom Plai Warisan yang Mesti Dijaga

Kasmidi: Tradisi Ini Sudah Turun Temurun

0 125

DETAKKaltim.Com, SANGATTA: Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang mengapresiasi penuh semua hal yang erat kaitannya dengan acara Lom Plai. Baik segi penyelenggaraan kegiatan, maupun para pegiat UMKM yang berhasil menggairahkan perekonomian.

Kasmidi yang juga merupakan pemerhati Lom Plai mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, sehingga pesta adat dan budaya Lom Plai berlangsung sukses.

“Hadirnya perwakilan dari Kemenparekraf RI di Lom Plai menunjukkan bahwa, ada adat istiadat atau budaya yang sudah ratusan tahun dan masih dipelihara kelestariannya. Kita sebagai bagian warga Kutim patut berbangga, mampu menjaga dan merawat nilai-nilai kearifan lokal hingga saat ini. Lom Plai adalah kekayaan yang harus dijaga agar tidak punah,” terang KB sapaan karibnya.

Dalam Disertasinya tentang Hudoq, Kasmidi menjelaskan bahwa Lom Plai adalah sebuah ritual sakral sebagai media ungkapan rasa syukur terima kasih atas pemeliharaan Yang Maha Kuasa, khusus bagi warga Dayak Wehea atas panen padi dan penyertaan dalam kehidupan.

“Tradisi ini sudah turun temurun dan kita patut menjaganya, agar tetap lestari sampai ke generasi kita selanjutnya. Kita harus bangga memiliki kebudayaan seperti ini,” kata Kasmidi saat ditemui usai kegiatan Lom Plai, Kamis (4/5/2023).

Lebih lanjut politisi Golkar itu menyarankan agar penyelenggaraan event budaya seperti ini harus dipersiapkan secara professional, agar mampu memikat hati wisatawan untuk berkunjung dan menyaksikan Lom Plai.

“Bagaimana seluruh komponen masyarakat bersinergi menata event ini dengan baik agar mampu memikat rakyat, mulai dari pemerintah daerah, swasta, masyarakat hingga pelaku industri pariwisata. Tanpa komitmen yang kuat, Sektor Pariwisata yang potensial ini sulit memberikan kontribusi yang optimal,” imbuh Kasmidi.

Baca Juga:

Kasmidi juga memberikan masukan atau evaluasi terhadap pelaksanaan Lom Plai kali ini. Di antaranya manajemen waktu, terkait dengan durasi beberapa ritual yang dilaksanakan selama kegiatan berlangsung. Kedua adalah media promosi, sehingga pesta adat budaya ini bisa lebih diketahui masyarakat luas.

“Selain infrastruktur atau akses ke lokasi kegiatan, juga akomodasi perlu dipersiapkan dengan matang. Bagaimana memanfaatkan rumah masyarakat di Desa Nehas Liah Bing dan sekitarnya, menjadi homestay yang representatif bagi para wisatawan.Terutama air bersih. Kemudian manajemen waktu yang tepat. Ini terkait dengan rundown acara serta promosi melalui media,” kata Kasmidi lebih lanjut.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kutim Nurullah mengatakan apa yang kita nikmati sekarang ini merupakan bagian dari upaya pelestarian adat dan budaya. Diharapkan Lom Plai membawa dampak yang signifikan bagi pengembangan pariwisata di Kutim.

Lom Plai juga sudah masuk kalender dalam Karisma Event Nasional (KEN) garapan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, bersama dengan 116 festival budaya seluruh Indonesia pada 2023. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: HB/Adv.Kominfo Kutim

Editor: Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!