Inovasi Tim Pengabdian Masyarakat UMKT Hasilkan Produk dari Bajakah
Hasyrul: Tanaman Kalimantan Yang Banyak Sekali Manfaatnya
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) yang didanai Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) tahun 2023, menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui inovasi pembuatan Sabun dan Lulur.
Kegiatan ini sebagai wujud pemanfaatan Tanaman Bajakah Kalimantan, guna meningkatkan nilai ekonomi di Kampung Ketupat, Kelurahan Masjid, Samarinda, Sabtu (7/10/2023).
Pengabdian Masyarakat ini mengangkat tema: Pemberdayaan dan Pelatihan Diversifikasi Produk Tanaman Bajakah Tampala Pada UMKM Petani Bajakah Tampala di Kota Samarinda Untuk Meningkatkan Nilai Ekonomi.
“Pengabdian Masyarakat ini mengangkat produk dari tanaman herbal, karena Tanaman Bajakah ialah tanaman Kalimantan yang banyak sekali manfaatnya. Selain itu penggunaan bahan alam untuk suatu produk, akan meminimalkan efek samping dari penggunaan suatu produk,” kata Ketua Pengabdian Masyarakat UMKT Dr Apt Hasyrul Hamzah MSc.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan perwujudan dari sinergitas Kementerian Pendidikan, Institusi Pendidikan, Pemerintah Daerah dengan tujuan meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan meningkatkan nilai ekonomi dari masyarakat setempat.
Pengabdian ini disambut baik dan antusias warga, masyarakat setempat semakin bersemangat dalam mengembangkan inovasi pembuatan Sabun dan Lulur dari Tanaman Bajakah, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai tanaman obat tradisional.
Langkah ini menjadi wujud nyata pemanfaatan potensi alam Kalimantan, untuk meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dimana warga banyak mengetahui informasi Tanaman Bajakah yang banyak ditemukan di Kalimantan ini, bisa dibuat menjadi berbagai macam produk.
“Seperti yang kami lakukan, yaitu memberi pelatihan pembuatan Sabun Cair, Body Scrub, Pasta dan Sabun Padat. Tanaman Bajakah (Spatholobus littoralis) merupakan tumbuhan endemik Kalimantan, yang telah digunakan oleh suku Dayak sebagai obat tradisional selama berabad-abad,” jelas Hasyrul lebih lanjut.
Tanaman ini terkenal karena khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit, termasuk Kanker. Namun, belakangan ini, Tanaman Bajakah semakin dikenal dalam dunia kecantikan dan perawatan kulit.
Proses produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi salah satu nilai tambah dari produk ini, yang semakin diminati oleh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
“Produk ini inovasi yang sangat bagus. Kita harus berusaha menjaga keberlanjutan ekosistem hutan Kalimantan, sambil memberikan manfaat ekonomoi kepada masyarakat lokal,” kata ibu Haslinda, salah satu peserta pelatihan.
Baca Juga:
- Jaksa Agung Mutasi dan Promosi Ratusan Pejabat Tinggi Kejaksaan
- Diskominfo Kukar Hadirkan Praktisi Konsultan Digital PR dan Medsos
- Workshop Transformasi Digital Diskominfo Hadirkan Pakar Komunikasi
Tim Pengabdian Masyarakat UMKT berharap dengan dilakukannya pengabdian ini, masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga dan melestarikan Tanaman Bajakah serta ekosistem hutan.
“Pemerintah daerah harus ikut serta memberikan dukungan aktif terhadap inisiatif ini,” imbuh Hasyrul.
Dengan demikian, diharapkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui inovasi pembuatan Sabun dan Lulur dari Tanaman Bajakah akan terus berkembang, dan memberikan manfaat positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Kalimantan.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan contoh nyata bagaimana pemanfaatan sumber daya alam lokal dan inovasi, dapat menjadi pendorong utama dalam meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sambil tetap menjaga keberlanjutan alam dan lingkungan hidup.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Tim Pengabdian Masyarakat kepada DRTPM tahun 2023, atas bantuan pendanaan yang telah mensukseskan kegiatan ini.
