Warga Samarinda Panen Ikan dan Udang “Mabuk”

Edi : Dapat Udang Galah dan Ikan Patin 5 Kilo

0 338

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Warga Samarinda berbondong-bondong menangkap ikan di Tepian Sungai Mahakam, lantaran Ikan dan Udang Galah secara misterius muncul ke permukaan dengan sendirinya.

Salah seorang warga bernama Edi mengaku telah berhasil menangkap Ikan dan Udang sebanyak 5 Kilogram, ia pertama kali mengetahui adanya fenomena Air Bangai melalui media sosial. Setelah itu ia datang ke depan Kantor Gubernur Kaltim menangkap Ikan dan Udang, yang tengah mabuk di pinggir Sungai Mahakam.

“Sudah dapat Udang Galah dan Ikan Patin sebanyak 5 Kilo. Ya awalnya saya lihat di media sosial karena saya sedang santai jadi saya datang ke sini. Ternyata benar banyak Ikan dan Udang pada mabuk dan bisa tertangkap dengan mudah,” kata Edi kepada awak media DETAKKaltim.Com, Selasa (8/6/2021).

Sementara Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Kaltim Mislan menjelaskan, terjadinya Air Bangai disebabkan adanya perpindahan Air Rawa ke Sungai, dan biasanya terjadi setelah adanya banjir di daerah Hulu Sungai yang memiliki banyak daerah rawa atau dataran rendah.

“Saat Air Rawa itu ke Sungai, Gulma seperti Enceng Gondonk, Pampai, dan Rerumputan yang terbawa ke Sungai Mahakam itu mengalami pembusukan dan mengakibatkan Dissolved Oxygen (DO), atau kadar oksigen di Sungai berkurang dan menyebabkan Ikan dan satwa lainnya mabuk hingga mati,” jelas Mislan saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.

Baca juga :

Selain diakibatkan Air Rawa yang masuk, biasanya Air Bangai juga bisa disebabkan perubahan temperatur air yang drastis, yang diakibatkan oleh suhu udara yang panas cukup lama dan dilanjutkan dengan hujan lebat yang cukup lama. Karena kedalaman Air meningkat, maka akan membuat tumbuh-tumbuhan berukuran rendah yang berada di Tepian Sungai tenggelam dan mati selanjutnya terjadi pembusukan.

“Mestinya DO yang dibutuhkan Ikan Sungai yang ada di Tepian Mahakam maksimal 4, contohnya Ikan Mas, Patin dan Udang Galah. Itu sebabnya hanya Ikan itu saja yang mabuk, karena Ikan tersebut membutuhkan DO di atas 4,” lanjutnya.

Ditanya sampai kapan terjadinya fenomena Air Bangai selesai, Mislan mengatakan tidak bisa memastikan. Karena menurutnya, Air Bangai akan hilang jika pencampuran Air Rawa dan Sungai ini terbawa ke Laut.

“Kita juga tidak tahu sampai kapan, yang jelas tunggu sampai terbuang ke Laut, atau hujan turun, karena pengaruh air hujan dapat meningkatkan kadar oksigen.” tandasnya. (DK.Com).

Penulis : Setyo Wahyu Aditya

Editor : Lukman

(Visited 14 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!