Wakil Ketua DPRD Kaltim Gaungkan Tagline Bangga Jadi Petani

Samsun: Saya Sampai Hari Ini Bangga Jadi Anak Petani

0 134

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Modernisasi Pertanian terus menjadi perhatian serius dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Muhammad Samsun.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, Petani terlalu identik dengan kata ‘kumal’ hingga ‘kucel’ sehingga kemudian tidak membanggakan. Padahal, bahkan hingga saat ini ia mengaku bangga menjadi anak Petani.

“Saya sampai hari ini bangga jadi anak Petani, sampai itu menjadi tagline saya. Sebab itu, pendapatan Petani itu harus di atas Pertambangan, harus keren, seperti Jepang dan Belanda,” terang Samsun saat menjadi narasumber pada kegiatan Talkshow HUT Ke-7 DETAKKaltim.Com di Kantor Diskominfo Kaltim, Sabtu (25/2/2023).

Kemudian, persoalan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hingga kini menurun produktivitasnya, didorong Samsun yang berasal dari Desa Bukit Raya, Samboja, Kutai Kartanegara, untuk lebih gencar melibatkan generasi muda bangsa.

Dalam bidang dan sektor pekerjaan apapun, ia mendorong agar para pemuda dapat memberikan perhatian lebih dalam Sektor Pertanian. Contohnya saja, kata Samsun, apabila bekerja dalam sebuah bank, maka kontribusi yang dapat diberikan adalah dengan membuat program khusus penggelontaran dana khusus bagi Sektor Pertanian.

“Makin ke sini itu menurun produktivitasnya. Jadi harus ada transformasi. Itu kemudian tugasnya pemuda bangsa. Seperti saya dalam DPRD Kaltim yang memberikan perhatian lebih dalam Sektor Pertanian,” ungkap Samsun.

Baca Juga:

Selain itu, menurut Samsun yang terpilih dari Daerah Pemilihan Kutai Kartanegara, masyarakat sangat perlu diedukasi dalam hal pemilihan Pupuk yang bagus dan dapat menetralkan pH tanah. Dalam hal ini Pupuk Dolomit, atau biasa disebut Kapur Dolomit.

“Petani kita budayanya, Kapur itu bukan Pupuk. Saya pernah memberikan bantuan kepada Petani di Kukar, memberikan Pupuk Dolomit. Tapi setahun kemudian saya ke sana, ternyata tidak diaplikasikan, karena mindsetnya itu bukan Pupuk. Jadi harus disosialisasi.” tutupnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kaltim, produksi Pertanian Kaltim merosot tajam lantaran berkurangnya lahan hingga 7.000 hektar. Tahun 2020 menjadi tahun tertinggi produksi Beras, yakni 152.649 ton.

Selanjutnya, pada tahun 2021 produksi Beras menurun menjadi 142.321 ton, berlanjut di tahun 2022 dengan hanya 135.030 ton. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lisa/Adv.DPRD Kaltim

Editor: Lukman

(Visited 6 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!