Kerap Bikin Macet, Legislator Kutim Minta Bus Karyawan Ada Jalan Alternatif

Basti : Jangan Menunggu Lagi

0 108

DPRD KUTAI TIMUR

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Armada karyawan milik perusahaan yang kerap lalu-lalang dalam mengantar jemput karyawannya, kerap membuat kemacetan di Kota Sangatta, Kutai Timur (Kutim), mendapat sorotan dari legislator Kutim.

Agar armada atau bus karyawan tidak asal berhenti saat menjemput karyawan, yang bisa menyebabkan kemacetan atau kecelakaan, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kutim Basti Sangga Langi memberikan solusi.

Menurutnya, untuk jangka panjang, bus karyawan tersebut harus memiliki jalur sendiri. Agar tidak mengganggu pengguna jalan di pusat kota.

“Ini mungkin untuk jangka panjang ya. Tapi harus dipikirkan dari sekarang, jangan menunggu lagi,” jelas Basti beberapa waktu lalu kepada DETAKKaltim.Com.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, jumlah penduduk di Sangatta Utara akan terus tumbuh. Kemampuan masyarakat membeli kendaraan juga semakin cepat, sementara ruas jalan justru sulit untuk diperlebar.

“Maka harus ada langkah lain ke depannya. Agar lalu lintas tidak padat saat bus PT KPC ini beroperasi,” paparnya.

Ia menilai, solusi jangka panjang juga mesti diperhatikan. Jalan alternatif ini harus segera dibuat, peran Pemkab Kutim untuk membangunnya. Karena menurutnya, tahun-tahun ke depan jumlah kendaraan masyarakat semakin banyak.

“Jadi ada jalan yang sudah dirintis. Dari Jembatan Pinang tembus ke Jalan Kabo Jaya. Nah ini harus dilanjutkan oleh Pemkab,” tegasnya.

Baca juga :

Jika rencana itu bisa direalisasikan, bus karyawan PT KPC nantinya tak perlu lewat tengah kota. Tapi bisa memakai jalan alternatif itu untuk menuju area kerja perusahaan. Tujuannya tentu agar masyarakat pengguna jalan tidak terganggu.

“Jadi bukan maksud menghalangi. Tapi bagaimana jalan umum tidak ada hambatan,” sebutnya.

Dari pantauan Basti, kemacetan kerap terjadi saat jam karyawan berangkat dan pulang kerja. Baik itu pagi hari dan sore menjelang Magrib. Titiknya di Kelurahan Teluk Lingga, dan kawasan Sangatta lama. Puluhan Bus silih berganti melintas, stop di pinggir jalan untuk menurunkan dan mengangkut karyawan.

“Nah, aktivitas masyarakatpun semakin banyak hingga membuat kemacetan.” tandasnya. (DK.Com/adv.)

Penulis : RH

Editor   : Lukman

(Visited 12 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!