DETAKKaltim.Com, PPU : Potensi pajak alat berat seperti Dozer, Excavator dan lainya termaksud kendaraan menggunakan trailer yang biasa digunakan perusahaan kayu, maupun Dump Truck yang digunakan perusahaan tambang di wilayah Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, cukup besar untuk menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sayangnya, peluang yang terhampar di depan mata nampaknya tidak bisa dimaksimalkan otoritas terkait di wilayah ini, sehingga perusahaan yang memiliki kewajiban untuk membayar pajak bisa melenggang menjalankan aktivitasnya tanpa harus membayar pajak kendaraan yang digunakan selama bertahun-tahun.
Sebagaimana yang disampaikan Amransyah, Kepala Unit Plaksana Teknis (UPT) khusus pajak alat berat PPU.
“Masih ada perusahaan yang nakal, sampai tahun 2017 ini belum menyelesaikan kewajibannya sebagai investor di Penajam Paser Utara. Sampai saat ini belum memenuhi kewajibannya membayar pajak,†sebut Amransyah di ruang kerjanya, Selasa 3/1/2017.
Salah satunya, kata dia, adalah PT Prima Berkah Perkasa (PBP) yang berkantor di Kelurahan Sotek Kecamatan Penajam. Sebagai kontraktor PT Balikpapan Wana Lestari (BWL) yang belum memenuhi kewajibannya dari tahun 2015 sampai memasuki tahun 2017.
Dibeberkan Amransyah, nilai tunggakan pajaknya sudah mencapai Rp200 Juta lebih, belum termasuk denda. Menurutnya, seharusnya sebagai perusahaan yang baik, taat membayar pajak.
“Seharusnya perusahaan malu, berinvestasi di Penajam Paser Utara tapi tidak memberikan kontribusi retribusi,†sebutnya.
Ketika perusahaan mengalami masalah, misalnya didemo warga masyarakat, kata Amransyah, jelas perusahaan minta perlindungan ke pihak keamanan sebagai komitmen pemerintah memberikan rasa aman, kepada investor yang berinvestasi di Penajam Paser Utara.
“Tapi di sisi lain kewajibannya sebagai wajib pajak tidak penuhi,†tandas Amransyah. (Amran)
