Rumah Sekretaris PWI Kaltim Terendam Banjir, Ini Himbauan Kepada Wartawan dan Masyarakat

0 97

Ketinggian Air Bendungan Benanga Turun 3 Cm

Giyoto, penjaga Bendungan Benanga. (foto : 1st)

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Meski hujan tidak lagi mengguyur Kota Samarinda, namun sejumlah wilayah di bagian utara kota yang dijuluki Kota Tepian ini masih “tergenang” air dengan ketinggian bervariasi, Senin (10/6/2019) pagi.

Berdasarkan informasi yang diterima di Group Whatsapp Info Warga Samarinda pada Pukul 07:23 Wita diketahui ketinggian permukaan air Bendungan Benanga saat ini berada pada angka 70 TMA (Tinggi Muka Air), ini berarti mengalami penurunan sekitar 3 Cm dari informasi yang diterima kurang dari 24 jam sebelumnya dari Giyoto, penjaga Bendungan Benanga pada Pukul 15: 48 Wita yang menyebutkan ketinggian mencapai 73 TMA.

“Ini masih level aman, masih kuning. Kalau sudah merah waspada sudah,” kata Giyoto saat dijumpai awak media di lokasi.

Menurut Giyoto, kejadian semacam ini pernah terjadi pada tahun 1998. Saat itu tanggul sempat jebol, namun saat ini masih pada level aman. Iapun menyebutkan salah satu penyebab banjir ini karena daerah resapan air seperti Bayur telah ditimbun dan menjadi perumahan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pagi ini diketahui daerah yang masih terendam banjir hingga saat ini di antaranya, Jalan PM Noor, Jalan Gelatik, Jalan S Parman, Jalan Cenderawasih, Jalan Pemuda, Jalan Merak, sebagian Perumahan Bengkuring, dan Temindung Permai.

Hingga Pukul 22:00 Wita malam tadi, ketinggian air di salah satu rumah warga di Jalan Pakis Merah 14 Blok D/623 Perumahan Bengkuring masih sekitar 75 Cm.

“Saya di Bengkuring, 75 Cm dalam rumah. Belum ada tanda-tanda surut, air bertahan,” kata Wiwid, Sekretaris PWI Kaltim saat dikonfirmasi pagi ini.

Wiwid memilih mengungsikan orang tua dan keluarganya sejak siang sekitar Pukul 15:00 Wita setelah aliran listrik dipadamkan sekitar Pukul 14:00 Wita, akibat air begitu cepat naik sejak subuh setelah hujan deras mengguyur.

Iapun menghimbau kepada rekan-rekan wartawan agar dalam pemberitaan terkait banjir agar teliti menuliskan waktu kejadiannya. Selain itu, ia juga berharap masyarakat tidak mengirim gambar-gambar yang bisa meresahkan masyarakat. Seperti ada kapal di depan Mall Lembuswana, karena itu bisa meresahkan masyarakat yang tidak tahu keadaan sebenarnya. (LVL)

(Visited 10 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!