DETAKKaltim.Com, PPU : Lagi – lagi warga masyarakat pemilik lahan di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur harus menelan kekecewaan. Hal ini timbul akibat dari beberapa kali pertemuan dengan pihak manajemen PT Kebun Makmur Sejatera (KMS) dinilai warga tidak ada titik temu.
Seperti dalam pertemuan di ruang rapat Catur Prasetya Polres PPU yang dihadiri perwakilan warga pemilik lahan, unsur pemerintah, dan manajemen PT KMS, serta Kapolres Penajam juga tidak menghasilkan apa-apa, Jum’at (5/5/2017).
Disebutkan Rahling, koordinator aksi warga. Dari dialog tanggal 26 April lalu, pihak manajemen PT KMS berjanji kepada warga pemilik lahan akan membuka dokumennya, terkait pembayaran lahan warga yang sudah dibayar.
“Tapi sudah beberapa kali pertemuan pihak perusahaan selalu ingkar janji,†sebut Rahling kesal.
Dalam dialog terungkap pihak PT KMS mengklaim bahwa perusahaan mempunyai Hak Guna Usaha (HGU), tetapi ketika warga pemilik lahan meminta tahapan dan proses mendapatkan HGU pihak PT KMS tidak bisa menunjukkannya.
“Puluhan tahun saya tinggal di Kelurahan Buluminung, sampai sekarang ini saya belum pernah menerima ganti rugi,†beber Rahling.
Informasi yang diperoleh, lahan yang sudah didata dihimpun sementara oleh kelompok kerja yang tergabung dalam Badan Pertanahan dan Perkebunan ada 460 hektar, dan warga meminta untuk diselesaikan. Tapi sampai beberapa kali pertemuan pihak PT KMS tidak memenuhi keinginan warga pemilik lahan.
Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan menyampaikan kepada Wartawan DETAKKaltim,Com bahwa pertemuan akan dilanjutkan minggu depan di Gedung Pemkab PPU.
Berita terkait :Â Kasus Kepemilikan Lahan, Warga Demo PT KMS
“Selama itu masih tidak melanggar hukum kami selalu memfasilitasi,†sebutnya.
Hamdani, perwakilan PT KMS menyebutkan, pihak manajemen PT KMS bersikukuh bahwa secara hukum pihaknya mempunyai dokumen yang lengkap.
“Arahan dari pusat, sengketa lahan ini akan kami lanjut ke ranah hukumâ€, ungkapnya. (amran)
