PPU Gelar Festival dan Penanaman Seribu Pohon Mangrove

0 166

DETAKKaltim.Com, PENAJAM : Darmawan, Kepala Bagian Humas Sekretariat Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mengatakan akan menggelar Festival Mangrove di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, 13-16 April 2017.

“Festival Mangrove itu sebagai tanda dimulainya gerakan kolektif pemeliharaan Tanaman Bakau di wilayah Kabupaten PPU. Festival ini juga merupakan festival pertama kali dilaksanakan di PPU bahkan Kaltim,” kata Darmawan di ruang kerjanya, Selasa (11/4/2017).

Salah satu dukungan masyarakat melalui kegiatan penanaman Pohon Mangrove di PPU. (foto:hms)

Dibeberkan Darmawan, selain menggelar festival, Pemkab PPU juga akan melakukan kegiatan penanaman 1.000 pohon Bakau atau Mangrove. Sekaligus akan digelar sosialisasi terkait tata cara pengolahan mangrove untuk dijadikan makanan dan kerajinan.

“Kegiatan itu akan langsung dihadiri kepala daerah serta LSM pencinta mangrove dari Yogyakarta. Festival itu tidak hanya bersifat seremonial, tapi juga banyak kegiatan edukasi untuk masyarakat khususnya di wilayah pesisir,” jelasnya.

Darmawn juga menjelaskan, Mangrove merupakan tumbuhan alam yang sangat penting bagi kelestarian lingkungan khususnya di wilayah pesisir. Selain diketahui bermanfaat sebagai benteng dari terjadinya abrasi pantai, Hutan Mangrove juga merupakan rumah bagi banyak biota-biota laut berkembang biak di sana.

Keberadaan Mangrove, masih menurut Darmawan, juga sangat bernilai positif bagi kehidupan manusia, karena mampu menjadi sumber peningkatan perekonomian bagi masyarakat, tentunya jika dikelola sesuai metode yang ada. Karena sesungguhnya, apabila masyarakat tahu bahwa Mangrove bisa diola menjadi berbagai varian produk makanan, minuman, kosmetik. Bahkan kulit buah Mangrove dapat digunakan sebagai pewarna batik tulis yang berkualitas tinggi.

“Jika ini dapat dilakukan dengan baik tentunya ke depan akan memberikan nilai plus bagi peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten PPU. Munculnya industri-industri rumahan yang bergerak di dalam produksi makanan, minuman, kosmetik, sabun dan sebagainya yang merupakan hasil dari pengembangan tumbuhan Mangrove,“ bebernya.

Pengembangan hutan bakau, lanjutnya, diharapkan juga dapat menghadirkan sebuah ekowisata Mangrove sebagai ikon wisata di Kabupaten PPU. Dia berharap seluruh elemen masyarakat di wilayah PPU hadir dan meramaikan kegiatan Festival Mangrove tersebut, karena kegiatan Festival Mangrove yang akan segera digelar itu, memiliki banyak manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat.

“Setelah terlaksananya kegiatan ini diharapkan tidak berhenti sampai di situ, tetapi adanya gerakan menanam Mangrove yang timbul dari seluru elemen masyarakat, baik pemerintah, tokoh masyarakat, pelajar, bahkan perusahaan, Bank dan sebagainya yang mampu membuat gerakan lain, agar kepedulian kita terhadap perbaikan ekosistem khususnya Mangrove menjadi sebuah tanggung jawap bersama,” tandasnya. (Humas6/LVL)

 

(Visited 45 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!