Bupati PPU Buka Festival Mangrove, Yusran : Cukup Satu Aksi

0 72

DETAKKaltim.Com, PENAJAM : Yusran Aspar, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, membuka Festival Mangrove Seribu Aksi Untuk Negeri di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam,  Kamis (13/4/2017).

Orang nomor satu di Tanah Benuo Taka itu sangat mengapresiasi penyelenggara kegiatan pelestarian lingkungan tersebut.

“Bila dalam tema  festival disebutkan seribu aksi Mangrove untuk negeri, saya memulainya  cukup satu aksi saja yaitu jangan merusak Hutan Mangrove yang ada ini. Yang lain silahkan dengan aksinya masing-masing untuk mempertahankan kelestarian lingkungan di daerah kita, “ kata Yusran.

Bupati PPU, Yusran Aspar dan Wakil Bupati PPU, Mustaqim MZ, di sela-sela kegiatan pembukaan festival Mangrove. (foto:hms)

Bila mau jujur, kata Yusran, jika dilakukan secara arif, hutan di Indonesia ini tidak akan habis. Walaupun ditebang oleh HPH yang dilakukan dengan tebang pilih  sesuai dengan aturan yang ada. Persoalannya penebangan hutan kini banyak tidak melalui cara yang baik, sehingga dapat dikatakan ini sebagai tindakan merusak hutan.

“Anugerah Tuhan yang diberikan kepada manusia itu luar biasa besarnya, hanya saja terkadang manusia itu tidak dapat menjaganya dengan baik. Harusnya kita bangga memiliki Hutan Mangrove ini, karena di daerah lain sudah tidak ada lagi. Untuk itu kami titipkan aksi ini kepada Kelurahan Kampung Baru agar selalu menjaga kelestarian Hutan Mangrove yang ada tersebut, “ ujar Yusran berpesan.

Yusran yang pernah duduk sebagai anggota DPR RI menceritakan, ketika masih kecil tinggal di seputar Sungai Kandilo, Kabupaten Paser. Saat itu berkah yang ada pada Sungai Kandilo sangat luar biasa. Airnya dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat, berbagai jenis ikan ada di sana. Namun seiring waktu karena di hulu sungai terjadi pengrusakan hutan, kini sungai Kandilo menjadi tercemar.

“Persoalan kerusakan hutan ini merupakan persoalan mendasar yang memang harus menjadi tanggung jawab bagi semua. Jika ini tidak dilakukan penanggulangan sejak saat ini, dikhawatirkan persoalan akan semakin besar. Kami berharap, melalui kegiatan festival ini, dapat memberikan motivasi dan dorongan bagi semua elemen masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan, khususnya di wilayah Mangrove ini,“ kata Yusran berharap.

Yusran juga berharap ada aksi-aksi lainnya di Kabupaten PPU untuk mengembangkan sektor pariwisata di daerah. Salah satunya adalah minta kawasan Hutan Mangrove di Kelurahan Kampung Baru tersebut agar dijadikan sebagai kawasan konservasi partisipatif yang muncul dari bawah. Artinya tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan menyepakati sampai mana batasnya boleh melakukan aktifitas untuk usaha di wilayah tersebut.

“Sudah clear semua, kemudian ajukan kepada pemerintah daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai kawasan konservasi yang kita lindungi bersama-sama. Kemudian tentukan batas-batas konservasi tersebut yang di dalamnya tidak boleh diganggu,“ pungkasnya.

TM Prod South Onshore Chevron Indo Asia Business Unit, Wijayanto sebagai pendukung kegiatan ini mengatakan, festival tersebut sebagai tanda dimulainya gerakan kolektif pemeliharaan Tanaman Bakau di wilayah PPU.

“Festival ini digagas untuk mempromosikan Ekowisata Mangrove di PPU termasuk mengkampanyekan pelestrian Hutan Mangrove,” sebutnya.

Dalam kegiatan ini pemerintah daerah bekerja sama dengan PT Chevron Indonesia. Turtu hadir Wakil Bupati PPU Mustaqim MZ, Anggota DPR-RI Hajjah Kasriah Dapil Kaltim-Kaltara, Dandim 0913/PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagio dan sejumlah masyarakat Kelurahan Kampung Baru. (Humas6/LVL)

 

(Visited 14 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!