Nilai Efektif, Nursobah Berharap Kaltim Steril Sabtu-Minggu Lanjut

Nursobah : Lockdown Sabtu-Minggu Sukses Diterapkan di Beberapa Negara

0 167
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Menyikapi makin meningkatnya kasus Covid -19 maka sesuai dengan Surat Edaran dari Gubernur Isran Noor, selama 2 hari Kaltim telah lakukan lockdown diakhir pekan yakni tanggal 6 dan 7 Februari 2021.

Kebijakan Lockdown diakhir pekan ini tuai pro dan kontra terutama dari pelaku usaha, karena meski cuma 2 hari namun kebijakan ini cukup mengagetkan masyarakat. Kondisi ini cukup dimaklumi oleh anggota Komisi 1 DPRD Kota Samarinda Nursobah.

“Masyarakat tentunya bisa memahami, jika ini bukan tindakan terburu-buru, tapi  situasinya memang mengharuskan mengambil langkah tersebut,” jelas Nursobah kala dimintai komentarnya, Senin (8/2/2021).

Sedang terkait reaksi dari para pelaku usaha seperti UMKM yang banyak pembeli diakhir pekan, Nursobah mengatakan, berjualan boleh-boleh saja. Tapi yang pasti pembeli akan berkurang, karena masyarakat juga ingin tetap menghindari terpapar Virus.

“Terlebih masih bisa jualan dihari lain, yakni hari Senin sampai Jumat, sedangkan hari Sabtu dan minggu dikurangi sedikit waktunya,“ ujarnya menjelaskan.

Menurut Nursobah, berjualan disaat lockdown bukan tidak boleh. Artinya memahami Instruksi Gubernur ini, jangan terlalu kaku juga. Maksudnya bagi masyarakat yang ingin berjualan, silahkan yang tidak juga tidak masalah.

”Mayoritas dari pantauan saya saat melakukan perjalanan dari Samarinda-Balikpapan pulang pergi kemarin, saya melihat di jalan sekitar 70 persen hingga 80 persen masyarakat patuh tidak berjualan disaat Lockdown. Artinya jika UMKM hendak berjualan, masyarakat apakah mau membeli, karena pemerintah mewajibkan mall dan minimarket tutup, yang pasti kantor tutup termasuk kantor Dinas Pasar juga tutup, tempat berkumpul Sabtu Minggu tutup, jadi efektifitas Lockdown cukup tinggi,“ bebernya.

Ia menerangkan, angka kasus Covid  memang sudah ada penurunan di Kaltim, yang sebelumnya Kaltim masuk 5 besar, setelah daerah-daerah di Jawa, jelas hal tersebut cukup mengkhawatirkan.

“Jadi sekarang  tidak ada masalah, jika UMKM mau berjualan saat Lockdown. Saya juga masih lihat ada yang berjualan sore hari dan malam, artinya ini masalah resiko tanggung masing-masing. Jangan sampai nanti ada tudingan jika Pemerintah Daerah  tidak melakukan apa-apa untuk menangkal pemaparan Covid-19, padahal itu juga menjadi satu kewajiban tersendiri bagi pemerintah untuk memberikan solusi kepada masyarakat,” jelas politis PKS Samarinda ini.

Sedangkan tindaklanjut dari  program LSM (Lockdown Sabtu-Minggu) ini apakah akan dibuat reguler seminggu sekali, menurut Nursobah harus dilanjutkan, terlebih Lockdown Sabtu-Minggu sudah dilakukan di beberapa negara Eropa.

Baca juga : Duh Kelakuan! Minta Foto Tak Senonoh Pelaku Dilaporkan ke FKPM Pelita

“Seperti di Turki, mereka tetap buka untuk orang luar, tapi Sabtu Minggu warga masyarakat asli Turki Lockdown, dan Turki sukses melakukannya. Mungkin karena masih  kebijakan baru, maka masih banyak hal-hal  yang membuat kaget masyarakat, dan saya yakin minggu depan masyakarat akan sudah siap-siap jika sekiranya diberlakukan Lockdown,“ ungkap Nursobah.

Menurut Nursobah, setiap Kamis – Jumat masyarakat bisa menyiapkan makanan, atau bahan makanan untuk kegiatan saat Lockdown.

“Saya kira Lockdown Sabtu – Minggu kemarin cukup sukses, dengan harapan agar Kaltim segera terbebas dari Covid-19, atau Kaltim  Steril Covid -19. Meski masyarakat divaksin namun tetap menjaga protokol kesehatan, agar Kaltim bisa menjadi Provinsi yang sehat dan tangguh,” tandasnya. (DK.Com)

Penulis : @my

Editor  : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!