2 Hari Kaltim Steril, Pedagang Cabai dan Tomat Alami Kerugian

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Pasca diterapkanya Kaltim Steril selama 2 hari, yakni pada hari Sabtu dan Minggu, ternyata berdampak besar pada pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional Segiri, meski dihari sebelumnya yakni hari jum’at, para pedagang kebanjiran pembeli, namun dengan tutupnya dua hari tidak menutupi kerugian yang diderita para pedagang.

Terutama bagi pedagang sayur mayur seperti Cabai, Tomat serta lainya, yang rentan akan pembusukan. Terlebih yang memiliki stok cukup banyak, salah satunya bernama Sukamto. pedagang sayur mayur berupa Tomat, hanya bisa pasrah ketika mendapat larangan berjualan selama 2 hari.

“Kalau saya pribadi kemarin bener-bener tutup, kita di sini sangat mendukung program pemerintah dalam menanggulangu penyebaran Covid-19. tapi mohon kami pedagang kecil, tolonglah diperhatikan. Terlebih yang kita jual seperti Cabai, Tomat, satu hari tidak dijual maka kita rugi, ruginya karena ini cepat membusuk. Beda dengan Kentang yang tahan hingga satu minggu,” jelas Sukamto yang ditemui  DETAKKaltim.Com  di lapaknya, Senin (8/2/2021) siang.

Baca juga : Bengkuring Masih Banjir, Warga Resah dan Khawatir Meski Mulai Surut

Nada serupapun diutarakan oleh pedagang Bawang, yang kini terpaksa membatasi persedian stok Bawang Merah, hal itu sebagai cara mengantisipasi agar kerugian tidak terlalu tinggi.

“Di hari pertama meskipun buka juga nggak ada orang mau beli, sepi. Artinya kita sudah tidak ada penghasilan atau penurunan sekitar 70 persen, meskipun kemarin sempat seperti hari raya tapi tidak menutupi dengan tidak berjualan selama dua hari,” jelas Safarudin, seorang pedagang Bawang Merah.

Pedagan berharap dengan penerapan Kaltim Steril yang berfungsi sebagai pemutus penyebaran Covid-19 di Kota Samarinda, setidaknya pemerintah juga dapat memikirkan nasib pedagang kecil yang membutuhkan pemasukan setiap harinya. (DK.Com)

Pemulis : Mashardiansyah

Editor : Lukman