Kasus Pertamina Balikpapan, Saksi A De Charge Sebut Otto Tokoh Reformis
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Supiatno SH MH dan Sujanlie Totong SH MH, Penasehat Hukum (PH) Otto Geo Diwara Purba, mantan Manajer Technical Service Region VI Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, menghadirkan 2 orang saksi a de charge (meringankan), pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Samarinda, Selasa (5/9/2017) sore.
Otto Geo Diwara Purba, pendiri dan Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) didakwa karena diduga menerima gratifikasi senilai Rp2 Miliar lebih dari vendor, pada proses pengadaan barang dan jasa di PT Pertamina Region VI Balikpapan tahun 2012-2015.
Dua orang saksi yang dihadirkan PH terdakwa masing-masing Dody Raharjo, Direktur PT Dana Mulia Abadi dan D Sembiring, pensiunan PT Pertamina sekaligus mantan pengurus SPPSI di Jakarta yang kenal pembawaan Otto.
Terkait keterangannya di hadapan Majelis Hakim, kepada Wartawan DETAKKaltim.Com, usai persidangan Dody mengatakan ia ditanyai terkait kontrak dan pemberian kepada terdakwa Otto. Dan ia menjawab tidak ada pemberian kepada terdakwa, karena pekerjaan yang didapatkan sesuai prosedur sejak awal sampai akhir.
“Posisi waktu saya kena penalty lima persen itupun saya jalanin, dan itu nilainya juga ratusan juta. Saya jalanin,†jelas Dody.
Sebagai saksi meringankan, D Sembiring mengatakan rasa kagetnya mendengar Otto dijadikan terdakwa. Karena sepengetahuannya, Otto termasuk tokoh yang reformis, orang yang militan dalam membela Pertamina, membela negara. Baik sebagai karyawan maupun sebagai pendiri dan Ketua SPPSI, ia adalah seorang pionir.
Berita terkait : Kasus Dugaan Gratifikasi Manajer Pertamina, Vendor Sumbang Hewan Qurban
“Saya meninggalkan aktivitas saya, karena dipanggil  untuk memberikan kesaksian,†sebutnya.
Sidang yang dipimpin AF Joko Sutrisno SH MH, didampingi hakim anggota Burhanuddin SH MH dan Ukar Pryambodo SH MH akan dilanjutkan minggu depan dengan agenda pembacaan tuntutan. (LVL)
