DPRD Kaltim Usulkan Jaringan Listrik Daerah Tidak Satu Jalur

Belajar dari Blackout Sekitar 9 Jam

0 81

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Sistem Mahakam yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Kaltimtara pada Kamis (27/5/2021) lalu mengalami masalah. Sehingga menyebabkan pemadaman listrik total atau blackout di Balikpapan, Samarinda, Kukar, dan Bontang yang berlangsung sekitar 9 jam di beberapa kawasan.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji menyebut pihaknya telah meminta PLN untuk mempercepat penanganan blackout. Namun karena sifatnya teknis, dewan bersama pemerintah hanya bisa meminta memperbaiki kerusakan gardu listrik yang bermasalah.

“Memang ini disayangkan. Tapi karenya sifatnya accident, PLN juga tidak bisa disalahkan. Syukur alhamdulillah mereka mengerti dan segera melakukan perbaikan itu,” terangnya kepada awak media DETAKKaltim.Com di Hotel Mercure, Samarinda, Jum’at (28/5/2021).

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) ini mengusulkan kepada PLN agar ke depannya jaringan listrik tidak menjadi satu jalur. Sehingga pemadaman listrik tidak merembet ke daerah lain. Seno juga meminta agar operasional PLTU Tanjung Batu lebih dimaksimalkan, untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Kaltim.

“Jadi jika Balikpapan blackout apakah bisa diputus antara Balikpapan dan Samarinda. Sehingga pemadaman listrik tidak menjalar juga ke Kukar dan Samarinda,” kata Seno.

Terkait pernyataan PLN Pusat yang menyebut tidak akan lagi membangun PLTU hingga 2030, hal tersebut masih sebatas wacana. Terlebih, masih banyak daerah pedalaman di Kaltim yang belum teraliri listrik. Kendati, Kaltim sendiri saat ini sedang mengalami surplus daya listrik.

Baca juga : Listrik Padam, Tamu Terjebak Dalam Lift Hotel Selyca Samarinda

“Jadi belum resmi mereka mengatakan PLTU tidak akan dibangun, tapi ada studi dulu. Surplusnya berapa persen dan apakah semua daerah teraliri listrik, saya pikir ini bagus,” lanjutnya.

Walau demikian, ia mengatakan kapasitas listrik yang sekarang belum cukup untuk menerangi Ibu Kota Negara (IKN) yang bakal dibangun di Kaltim. Seno menilai, kebutuhan listrik IKN nantinya cukup besar sehingga perlu dipastikan kebutuhan pasokannya.

“Itu yang sedang dianalisa PLN, apakah perlu ditambah PLTU sehingga bisa menyuplai IKN nantinya. Jadi belum dilakukan keputusan penghentian pembangunan PLTU.” pungkasnya. (DK.Com)

 Penulis : adt

Editor   : Lukman

(Visited 6 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!