Proyek Jalan Sekatak Buji-Malinau Disorot Warga

Sugiatna: Tidak Ada Pengerjaan Bahu Jalan

0 337

DETAKKaltim.Com, BULUNGAN: Pekerjaan Preservasi Jalan Sekatak Buji-Malinau (MYC) tahun 2020-2022 mendapat perhatian seorang warga Malinau, yang menduga ada masalah di lapangan. Selain bahu jalan tidak semua dikerjakan, jalan juga masih banyak yang berlobang.

“Dugaan masalah di lapangan, bahu jalan TDK (tidak-red) semua dikerjakan dan jalan masih banyak berlobang,” kata warga yang tidak ingin namanya dimediakan melalui pesan WhatsApp-nya (WA) kepada DETAKKaltim.Com, Rabu (13/9/2023) Pukul 23:04 Wita.

Iapun mengirimkan beberapa foto keadaan di lapangan, dan foto papan proyek tersebut. Dari papan proyek itu diketahui anggaran proyek sejumlah Rp157.583.257.000,- (Rp157 Milyar) bersumber dari APBN-SBSN 2020-2022. Nomor Kontrak 02-35/APBN/MYC/PJN.I-Kaltara/2020, tanggal 04 November 2020.

Proyek dikerjakan selama 788 hari kalender oleh PT Budi Bakti Prima, dengan Pengawas Kegiatan PT Anugerah Krida Perdana KSO PT Gerbang Raja Mandiri, PT Hatana.

“Panjang kegiatan jalan yang dikerjakan 103,48 Km dari Sekatak Buji sampai Malinau,” jelasnya lebih lanjut.

Baca Juga:

Sugiatna, manajer lapangan proyek tersebut yang dikonfirmasi terkait keterangan warga tersebut menjelaskan, yang tidak dikerjakan itu masuk out put rutin.

Tidak ada pengerjaan bahu jalan, kita hanya potong rumput. Untuk yang lobang-lobang volume MYC tidak cukup, dan dikerjakan proyek tahunan/tahun ini, ini proses pengerjaan,” jelas Sugiatna melalui pesan WA, Kamis (14/9/2023) Pukul 10:59 Wita.

Gunung Belanda di perbatasan KTT- Malinau. (foto: Sugiatna)
Gunung Belanda di perbatasan KTT- Malinau. (foto: Sugiatna)

Lebih lanjut Sugiatna menjelaskan, tahun ini ada proyek tahunan berupa Box (Culvert-red), longsoran, perbaikan yang lobang-lobang/patching (menambal-red) dan pembenahan area rutin.

“Proyek yang sebelum Budi Bakti,” jelas Sugiatna.

Sugiatna menambahkan, ada perubahan target di Gunung Belanda yang jadi keluhan pemakai jalan. Sering accident, jadi prioritas digeser diakhir masa pelaksanaan proyek.

“Alhamdulillah sekarang udah nyaman,” ungkap Sugiatna.

Ditanya apakah proyek tersebut sudah dilakukan FHO (Final Hand Over) atau Serah Terima Akhir Pekerjaan. Sugiatna mengungkapkan pada Desember 2023, namun saat ini sudah Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO). (DETAKKaltim.Com)

Penulis: LVL

(Visited 314 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!