DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Terkait kasus pengeroyokan PS TNI AL terhadap Skuad PON Kaltim hingga menyebabkan korban luka tentunya disesalkan banyak pihak. Sepak Bola yang seharusnya jadi ajang sportif malah dinodai dengan aksi saling hajar. Lebih memprihatinkan lagi bahwa pelaku pengeroyokan adalah anggota TNI yang selama ini dikenal melindungi masyarakat.
Pun dengan Ketua PSSI Kaltim Yunus Nusi, ia sangat menyesalkan kejadian pengeroyokan PS TNI AL terhadap tim Sepak Bola Kaltim usai menjuarai Piala Walikota Padang 2016. Lebih mengecewakan baginya karena saat berjalannya laga final, Wali Kota Padang dan didampingi oleh Danlanud serta Danlantamal. Belum lagi kebanyakan penonton adalah personel TNI malah turut terlibat kericuhan.
“Kecewa pastinya karena penonton kan kebanyakan dari TNI. Orang tahu kalau banyak TNI seperti itu pasti mereka akan membantu Panpel menjaga keamanan. Tapi waktu melihat PS TNI AL menghajar anak-anak PON Kaltim, mereka malah ikut-ikutan,” sesal Yunus Nusi, Sabtu (21/5/2016).
Namun saat ditanya lebih detail mengenai kekecewaannya, Yunus enggan menjabarkan lebih rinci. Yunus malah mengatakan bahwa tim lawan tidak siap mental.
“Menurut saya mereka (PS-TNI AL, red) tidak siap kalah, ketika melihat PON Kaltim juara entah bagaimana hingga terjadi kericuhan. Prajurit yang menonton juga ikut-ikutan,” bebernya.
Tim PON Kaltim kini telah tiba di Samarinda sementara proses hukum mengenai perkara ini masih akan terus berlanjut. (Ahmad)
