Warga Liang Ulu Keluhkan Kondisi Masjid, Safaruddin : Tidak Usah Khawatir

0 126

DETAKKaltim.Com, KOTA BANGUN : Safaruddin, calon Wakil Gubernur (Cawagbu) Kaltim nomor 4 yang berpasangan dengan Rusmadi Wongso mengunjungi Desa Liang Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (22/4/18) sore.

Ternyata, desa ini termasuk yang kerap terkena banjir musiman, akibat air sungai pasang. Ketika bertemu dengan tokoh agama dan masyarakat setempat di rumah H Muliadi, Safaruddin langsung mendapat curhatan kondisi kehidupan sehari-hari warga.

Di Desa Liang Ulu, kata warga, masih banyak kendala, misalnya jalan Desa, perekonomian, pendidikan dan kesehatan terutama soal rumah ibadah.

Aspirasi yang disampaikan masyarakat Kota Bangun ini ditanggapi Safaruddin. Menurut Jenderal Bintang 2 Purnawirawan ini, apa yang dialami masyarakat Desa Liang Ulu, terjadi juga di daerah lain. Lantaran itu, Rusmadi-Safaruddin dengan tagline ‘Kaltim Bermartabat’ mencanangkan Dasacita atau 10 program yang akan dikerjakan jika kelak menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Apa yang bapak keluhkan itu semuanya sudah ada dalam program kerja kami, Insya Allah bila terpilih nanti kami akan realisasikan,” ujar Safaruddin di hadapan warga.

Terkait soal rumah ibadah yang diminta warga agar dilakukan rehab dan dinaikkan pondasinya, disanggupi Safaruddin apabila nanti terpilih bersama Rusmadi menjadi Gubernur Kaltim.

Keseriusan mantan Kapolda Kaltim ini kemudian dituangkan dalam surat pernyataan yang dia tandatangani.

“Pokoknya bapak tidak usah khawatir, kalau saya terpilih sama pak Rusmadi, kami akan perbaiki masjid dan langgar di tempat ini,” tandas Safaruddin.

Amang, salah seorang tokoh agama di sana mengaku tidak merasa ragu dengan pernyataan Safaruddin, yang telah menyatakan kesanggupanya di dalam surat pernyataan dengan warga Desa Liang Ulu.

“Kami bersama warga Desa Liang Ulu akan dukung beliau,” ujar Amang saat dimintai pendapatnya oleh wartawan.

Usai pertemuan tersebut, Safaruddin kemudian meninjau Masjid Agung Liang sekaligus menunaikan shalat Ashar.

Di masjid tertua di Kota Bangun itu, Safaruddin menyarankan agar masjid yang berada di pinggir sungai ini dinaikkan 3 meter.

“Kalau dinaikkan, kan lantai dasar bisa dimanfaatkan sebagai lahan parkir dan disewakan untuk acara kawinan,” tandasnya.

Mesjid di Kota Bangun kalau bisa punya Yayasan, supaya punya pemasukan sendiri dan tidak berharap bantuan dari masyarakat, seperti menggelar sumbangan di jalan raya.

“Saya miris melihatnya,” tandas Safaruddin. (LVL)

(Visited 12 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!