Wakil Rakyat Kutim Soroti Pengelolaan Dana CSR

Masdari : Masyarakat Sekitar Mengeluh Karena Tidak Dirasakan

0 119

DPRD KUTAI TIMUR

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : DPRD Kutai Timur (Kutim) menyoroti pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan yang beroperasi di kawasan Kutim, baik pertambangan Batubara, Minyak dan Gas, maupun Perkebunan.

Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Kutim Masdari Kidang, tidak sedikit perusahaan berskala nasional dan internasional yang mengeruk kekayaan bumi Kutai Timur. Masyarakat yang berada di sekitarnya belum menikmati manfaat dana CSR.

“Perusahaan besar di Kutim ini cukup banyak dengan memperoleh keuntungan yang besar juga, tetapi dana CSR belum dirasakan masyarakat sekitar daerah operasi, justru sebaliknya mereka kecewa,” kata Masdari kepada DETAKKaltim.Com beberapa waktu lalu.

Politisi Partai Berkarya ini meminta pemilik perusahaan di daerah ini, agar menggunakan dana dengan transparan dan terbuka kepada publik dan pemerintah.

Pengelolaan dana CSR harus terbuka dan diketahui masyarakat, sehingga tidak tumpang tindih dengan anggaran APBD yang setiap tahun dikucurkan Pemkab Kutai Timur.

Sebaiknya, kata dia, sebelum menyusun program tahunan perusahaan harus melibatkan MH-CSR Pemkab dan Pemerintah Desa agar tepat sasaran.

Masyarakat yang berada di ring satu, misalnya, harus menjadi prioritas. Seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi. Karena mereka itulah yang paling mendapat dampaknya, dari aktivitas perusahaan.

Ia mencontohkan, dana CSR PT Kaltim Prima Coal (KPC) senilai Rp50 Milyar per tahun, namun karena tidak transparan sehingga ada kecurigaan pengelolaannya tidak tepat sasaran.

Baca juga :

Dana CSR KPC sebesar lima puluh miliar per tahun itu luar biasa, kalau benar-benar bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Baik untuk peningkatan infrastruktur jalan dan gang, pengembangan UMKM dan pendidikan. Namun kenyataannya mayoritas masyarakat sekitar mengeluh karena tidak dirasakan,” katanya.

Selain menyoroti dana CSR KPC, wakil rakyat ini juga menyoroti dana CSR PT Indominco Mandiri dan Perusahaan Pertambangan dan Perkebunan di berbagai Kecamatan di Kutai Timur.

PT Indominco, Perusahan Tambang Batubara di Kutai Timur juga sangat minim dirasakan warga sekitar. Begitu juga perusahaan kontraktor seperti PT Thiess, PT Trakindo Utama, PT United Traktor, PT Pama Persada Nusantara dan lainnya, sejauh ini hanya merasakan keuntungan dari kegiatannya di Kutai Timur, namun tidak ada yang dirasakan masyarakat sekitar.” tegasnya menandaskan. (DETAKKaltim.Com/adv.)

Penulis : RH

Editor   : Lukman

(Visited 12 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!