Unjuk Rasa Karyawan PT AMPR Keluhkan Fasilitas, Manajemen Berjanji Benahi

0 79

DETAKKaltim.Com, PPU : Meskipun tidak semuanya, namun sangat miris menyaksikan sekitar 10 kepala keluarga  karyawan PT Alam Makmur Permai Raya (AMPR) di Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, di hapdeling 05 barak 20 harus menanggung beban membayar lampu ke pihak perusahaan setiap bulannya.

“Hal tersebut sudah berlangsung lama. Satu kepala keluarga harus membayar lampu Rp35 Ribu per bulan, ini sangat dikeluhkan karyawan,” ungkap Jhon, salah seorang karyawan perusahaan ini di sela-sela aksi ujuk rasa yang digelar di halaman Kantor PT AMPR, Senin  (27/8/2018).

Menurut Jhon, seharusnya perusahaan memberikan kesejahteraan kepada karyawan bukan malah tambah membebani karyawan sendiri.

Dalam unjuk rasa yang digelar sekitar 60 orang karyawan hari ini, terungkap masih banyak kebutuhan karyawan yang belum dipenuhi pihak perusahaan. Seperti sarana  MCK, dan sarana Air bersih.

Menurut mereka, seharusnya setiap barak disediakan untuk karyawan sarana tersebut, hal inipun menjadi usulan dalam aksinya. Mereka menilai perusahaan kurang memperhatikan 2 kebutuhan yang dinilainya sangat penting.

Hal lain yang juga menjadi pertanyaan pengunjuk rasa kepada pihak manajemen adalah hak cuti karyawan. Selama ini mereka hanya diberikan perusahaan 8 hari, hal inipun dinilai tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Karyawan menganggap kebijaksanaan yang diterapkan perusahaan sepihak.

“Cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan hanya delapan hari sangat tidak tepat, pasalnya banyak pekerja yang tinggal di luar daerah seperti di Nusa Tenggara Timur. Tidak mungkin dengan libur cuti kerja hanya delapan hari,  akan habis di perjalanan,” keluh  Jhon.

Kemudian ada jatah beras yang diberikan kepada para karyawan dan keluarganya yang diganti dengan uang senilai Rp8.000/kilo gram, ini juga menjadi sorotan para karyawan. Menurut Jhon, harga beras saat ini paling murah Rp10.000,-.

Di tempat yang sama, Augus Sitohang, pimpinan PT AMPR menjelaskan ketika disinggung ada karyawan yang membayar tagihan listrik, dan pasilitas MCK masih sangat minm,  dia menjelaskan tidak semua barak, hanya ada beberapa barak saja.

“Saya baru saja menjabat,  tetapi saya berjanji semua keluhan karyawan menjadi masukan untuk manajemen. Selanjutnya kami akan benahi secara bertahap,” tutur Augus. (amran)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!