DETAKKaltim.Com, PPU : Asrul Salam, Pimpinan PT Balikpapan Wana Lestari (BWL) yang berkantor di Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mengeluhkan populasi kayu log jenis Ulin di areal IUP HPHnya mulai berkurang.
Akibatnya, permintaan kayu log jenis Ulin sepanjang 25 meter untuk kepentingan perbaikan jembatan warga di RT 04, Kelurahan Riko yang ambruk dihantam banjir beberapa waktu lalu tidak bisa dipenuhi, kata Asrul, Jum’at, (12/5/2018) pagi .
Dia mengungkapkan, seharusnya pembuatan jembatan untuk para Petani Kelapa Sawit di RT 04, Kelurahan Riko, yang menjadi sarana pendukung yang sangat vital karena sebagai penghubung kebun para petani dengan pemukimannya di daerah ini, menggunakan material kayu Log Ulin atau Bengkirai. Pasalnya kayu jenis ini sangat tahan lama, namun akibat perambahan hutan beberapa tahun yang lalu kedua jenis kayu ini sudah mulai langka.
Namun demikian, lanjutnya, warga tidak perlu khwatir sudah ada 20 batang kayu jenis Meranti yang kualitasnya tidak kalah kuatnya sudah dipersiapkan.
“Semua warga yang memilih dari lokasi, kemudian menebangnya. Kami hanya mengangkut dari lokasi ke tempat perbaikan jembatan,†jelasnya.
Ia berharap untuk sementara waktu ini warga bersabar, belum terangkutnya material kayu log untuk keperluan perbaikan jembatan ini dari lokasi dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung.
“Bantuan ini kami berikan sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi perusahaan, terhadap warga di sekitar kawasan hutan areal perusahaan PT Balikpapan Wana Lestari,†tuturnya.
Asrul juga menyampaikan turut prihatin dengan kondisi para petani Kelapa Sawit di Kelurahan Riko, akibat ambruknya jembatan tersebut petani mengalami kerugian. Karena buah Sawitnya busuk dan menurun hasil panennya, dikarenakan ada biaya tambahan berupa ongkos angkut menggunakan sepeda motor yang belum bisa dijangkau dengan mobil.
“Saya memastikan bila kondisi cuaca sudah membaik, material kayu log tersebut akan kami angkut,†tandasnya. (amran)
