Sorot Pelanggaran HAM dan Lingkungan, Komite Aksi Kamisan Gelar Aksi Damai

0 70

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Komite Aksi Kamisan Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan aksi damai di depan kantor Gubernur Kaltim, di Jalan Gajah Mada, Samarinda, Kamis (24/8/2017).

Aksi ini merupakan yang kesekian kalinya digelar untuk menyuarakan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di negeri ini. Seperti kasus tahun 1965, kasus pembunuhan dan penculikan aktivis pada tahun 1998, dan pembunuhan Munir, serta kasus HAM yang terjadi di Kaltim.

Dr. Haris Retno S,SH,MH. (foto:Hae)

Aksi beratributkan serba hitam dengan jargon Merawat Ingatan Menolak Lupa  ini sebagai simbolik matinya keadilan di negeri ini, karena banyak kasus dianggap tidak sampai berujung pada penyelesaian.

“Aksi Kamisan ini menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang peduli terhadap persoalan kemanusiaan, isu lingkungan hidup, isu perempuan, tentang keadilan, isu keadilan dan isu lainya,” sebut  Haris Retno S, seorang akademisi yang menjadi bagian dari aksi tersebut.

Menurutnya, aksi ini menjadi salah satu alat untuk mengingatkan bagi pengambil kebijakan, bagi penguasa, tidak hanya di pusat, namun juga di Kaltim.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman itu juga menganggap bahwa, masih banyak persoalan sosial yang harus dihadapi masyarakat. Terutama dampak yang terjadi karena regulasi maupun kebijakan yang diambil oleh Negara.

Iapun menerangkan bahwa persoalan pengelolaan sumber daya alam adalah yang paling genting di Kaltim,

“Karena Kaltim menjadi wilayah eksploitasi sumber daya alam, seharusnya regulasi atau kebijakan Negara tidak hanya sekedar mengeruk sumber daya alam, tapi menjamin bahwa aktivitas eksploitasi alam memberikan perlindungan bagi masyarakat yang berada di sekitarnya. Matinya 26 orang anak tenggelam di lubang tambang, lubang tambang beracun akibat pengerukan sumber daya alam tersebut,” terangnya kepada Wartawan DETAKKaltim.Com, dan sejumlah awak media lainya di sela-sela aksi.

Selain itu terkait persoalan yang ada di Kaltim, perempuan yang juga terlibat aktif dalam menyuarakan keadilan itu menawarkan solusi, untuk moratorium perizinin baru jadi dihentikan. Bukan hanya menghentikan perizinan baru, tapi kemudian mengaudit keseluruhan perizinan.

Bukan hanya aktivis dan akademisi yang terlibat dalam aksi Kamisan, terlihat beberapa elemen masyarakat lainnya. Seperti Seniman juga hadir turut bersolidaritas dalam aksi tersebut.

Roedini Kusuma, salah seorang Seniman Samarinda yang sudah 2 kali terlibat dalam aksi tersebut mengatakan alasan keterlibatannya.

“Kalau aksi kan nggak melulu harus aktivis yang terlibat, dan inisiatif juga untuk ikut agar tahu persoalan yang terjadi di Negara ini. Kalau Kaltim kita tahu tentang beberapa isu lingkungan yang disebabkan oleh tambang,” kata vokalis Jendela dan Pena ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi Kamisan ini akan terus berlanjut pada Kamis-Kamis berikutnya termasuk aksi Kamisan yang ada di Ibu Kota. (Hae)

(Visited 11 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!