SANG PEMBEBAS

Roman Sejarah dan Kiprah Petualangan Kesatria Tana Ugi, La Maddukkelleng

0 52

PAGI-PAGI buta, dua armada La Maddukkelleng berangkat ke Teluk Bone menuju Ujung Palette. Kedatangannya sudah tercium. Bentrok berdarah di Lae Lae yang mengalahkan secara telak pasukan Belanda telah sampai ke telinga Batari Toja Ratu Bone.

Ia mengirim pasukan khusus menghadang La Maddukkelleng yang bermaksud masuk melalui Muara Pallime, Cenrana. Ratu Bone merangkap Datu Soppeng ini mengirim pesan bahwa Topasalanna Bone (pelarian Bone, orang bersalah) dilarang masuk melalui sungai Cenrana.

Jika menurutkan kata hati, ingin rasanya La Maddukkelleng memaksa keras lawan keras, tapi terlalu pagi. Ia harus membuat banyak perhitungan sebelum menggempur sekutu penjajah ini. Maka ia menyampaikan kepada utusan itu bahwa La Maddukkelleng Sultan Paser menghormati harkat dan martabat wanita yang kebetulan saat ini dianugerahi berkah kekuasaan.

Ia dan pasukannya akan masuk melalui Doping menuju Tosora. Tidak masuk melalui wilayah Bone. Pesan itu jelas, tidak melabrak aturan Bone tapi juga memperlihatkan kepercayaan diri bahwa mereka sama sekali tidak takut, hanya menghargai wanita yang lemah. Maka atas nama Arumpone, merangkap Datu Soppeng dan Pajung Luwu, Batari Toja segera memanggil Arung Matoa Wajo untuk bermusyawarah mengenai hal ini di Istana Cenrana.

CERITA SEBELUMNYA :

Di hadapan pembesar-pembesar Tellumpoccoe (Negeri Bone, Wajo dan Soppeng) Sang Ratu menekan Arung Matoa Wajo untuk memilih tiga tindakan ke La Maddukkelleng. Pertama menyerang La Maddukkelleng saat mendarat di Doping,  Kedua, menolaknya memasuki Wajo atau ketiga, memaksanya untuk diseret ke pengadilan Tellumpoccoe.

Alasannya, La Maddukkelleng adalah buronan Telumppoccoe. Dia bersalah puluhan tahun silam membunuh banyak orang di Pesta Teddo salah satu puteri Mangkau Bone La Patau Matanna Tikka.

Namun Arung Matoa La Salewangeng memberi argumentasi bahwa yang datang ini adalah perantau Wajo yang akan pulang kampung, dia punya hak untuk diterima di negeri kelahirannya. Arung Matoa mencuplik isi piagam pemerintahan di Lapaddeppa antara Arung Saotanre La Tiringeng To Taba dengan seluruh rakyat Wajo sejak tahun 1476 bahwa negeri Wajo adalah negeri merdeka, hak-hak azasi rakyat dijamin dan mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum.

“Maradeka to WajoE, najajiang alena maradeka, tanaemi ata, naia to makketanae maradeka maneng, ade’ assamaturusennami napopuang”.

Lagi pula sangatlah sulit menyerang La Maddukkelleng saat menginjak tanah kelahirannya. Ia pasti akan mendapatkan simpati dan pengikut-pengikut baru. Persoalan hukum yang melilitnya, biarlah nanti dia pertanggungjawabkan di depan sidang adat Tellumpoccoe. Arung Matoa Wajo lebih memilih opsi ketiga yang diajukan oleh Ratu Bone.

CERITA SEBELUMNYA :

Akhirnya tawar menawar alot berlangsung antara La Maddukkelleng dan utusan-utusan Tellumpoccoe yang menghadang di Doping. La Maddukkelleng tidak keburu naik ke darat. Ia bahkan menyuruh pasukannya dalam posisi siap tempur. Moncong-moncong meriam diarahkan ke daratan. Dua kapal besar yang mengangkut ratusan pasukan itu memamerkan meriam-meriam berjejer di sisi kapal sebagai ancaman jika mereka diserang.

Kepada utusan Tellumpoccoe yang menemuinya di kapal, La Maddukkelleng mengatakan hal yang hampir sama dengan penyampaian Arung Matoa Wajo di sidang Tellumpoccoe. Bahwa ia hanya mengikuti hukum adat Tellumpoccoe, siap menghadapi pengadilan itu asal tidak dihianati. Ia akan bersiap turun dari kapal dan berjalan kaki menuju Sengkang, Ibukota kedua negeri Wajo. Jika ada yang mencoba menyerang, maka itu adalah perang.

“Turunlah ke darat, sampaikan besok saya dan sebagian besar pasukan akan mendarat dan menuju Sengkang. Dari sana baru saya akan ke Tosora menghadiri pengadilan sebagai laki-laki.”

Utusan Tellumpoccoe yang bernama I Jakkolo Gallarang Bontoala’ itu mengiyakan dan menjamin takkan ada serangan di darat jika La Maddukkelleng bersiap menghadiri pengadilan Tellumpoccoe.

 (BERSAMBUNG/DETAKKaltim.Com)

Penulis : Andi Ade Lepu

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!