SANG PEMBEBAS

Roman Sejarah dan Kiprah Petualangan Kesatria Tana Ugi, La Maddukkelleng

0 91

WAKTU berganti siang dan malam. Tanpa terasa oleh Aji Imbut, dia telah di tempat itu dua kali empat puluh hari. Hingga akhirnya musim kemarau telah datang. Tebing-tebing curam telah berhenti meneteskan air. Permukaannya telah mengering dan nampak beberapa celah-celah batu mirip retakan memanjang dan melingkari tebing.

Aji Imbut yakin mampu turun melalui celah batu itu. Maka pada suatu pagi yang terang, setelah ia selesai mandi di sumur dingin, ia mempersiapkan diri untuk turun. Di dalam goa ia menulis di balik daun lontar peninggalan La Massagala.

“Mohon ijin kepada Karame’E,

Saya memakai tempat ini berlindung selama 80 hari dari amukan badai.

Saya kembalikan tombak pendek peninggalan Karame’E.

Saya merasa tidak cukup darah untuk membawanya pulang.

Terima kasih kepada tempat yang disediakan Karame’E.

Saya merasa mendapatkan bimbingan gaib darinya

setiap kali berlatih di puncak ini.

 

Aji Imbut,

cucu Puengta La Maddukkelleng dari Tana Kutai.”

Setelah ia melakukan hormat kepada nisan Karame’E di puncak itu, ia kemudian mulai turun melalui celah-celah batu yang telah dipelajarinya. Dan ternyata, batu-batu telah cukup kering. Dengan kepandaiannya, ia mampu turun tanpa hambatan sampai ke pertengahan. Ia menengok ke bawah, masih cukup jauh. Tapi celah batu berhenti di sana. Sepanjang tebing di bawahnya adalah dinding tegak tak bercelah.

Ia mempelajarinya, menghitung resiko dan kemungkinan sebelum memutuskan untuk melompat ke arah rimbunan pohon-pohon tinggi di sebelah kanan bawahnya. Dengan mengucap Bismillah ia melepaskan pegangan di celah batu, kakinya membetot lalu melompat ke arah rimbunan pohon.

CERITA SEBELUMNYA :

Ia mengerahkan seluruh tenaga sakti lemmung di sekujur tubuhnya. Rimbunan pohon-pohon itu menerima luncuran tubuhnya bagai ribuan pucuk tangan menyambut benda yang jatuh dari langit. Aji Imbut merentangkan tangan mencari cabang atau apa pun yang mampu diraih dan dipegangnya kuat.

“Bruuaaarrr.. kraakk.. brrussshhh….”

Tubuhnya menghempas keras. Ia menggerakkan tangan dan kaki ke semua arah. Cabang sebesar lengan berhasil diraihnya, tapi beban luncuran berat tubuhnya membuat dahan itu tak kuat menahan. Terdengar cabang pohon patah, detik berikutnya ia telah meraih cabang lain dalam posisi tubuh terus meluncur ke bawah dengan kecepatan tinggi.

Hiruk pikuk suara jatuh dan tangkai pohon patah membuat sekelompok monyet yang berada di hutan itu berlarian dengan suara ribut. Setelah tersangkut sana sini, terhempas bersama cabang pohon patah yang diraihnya, akhir ia tertahan dan berhenti di sebuah cabang yang lebih besar.

Aji Imbut merasakan beberapa bagian tubuhnya lecet-lecet dan tergores. Tapi tenaga lemmung yang dikerahkannya membalut sekujur tubuh membuatnya terhindar dari luka yang parah. Ia memeluk cabang yang panjang yang terus berayun. Alhamdulillah, selamat. Ia membuka mata dan melongok ke bawah, ternyata ia mendarat di pohon yang masih sangat tinggi. Terlalu tinggi untuk melompat turun.

Ia merayap ke cabang yang lebih besar lalu perlahan turun melalui beberapa cabang pohon-pohon yang bersambungan. Sampai memijak tanah ia menengadah ke langit dengan kedua tangan terbuka, “terima kasih ya Allah atas perlindunganMU. Puji syukur..” Ia lalu bersujud di atas tanah yang lembab.

Aji Imbut merasa terlahir kembali. Pengalaman dahsyat yang barusan ia lalui telah membuatnya lebih matang. Ia menemukan kebijaksanaan dari tempaan puncak Karame’E. Meski ia hanya menemukan nisan manusia manrapi itu, namun dalam latihan-latihannya yang hampir seratus hari, ia banyak mengalami pengalaman-pengalaman spritual, seolah ia mendapatkan petunjuk dari kekuatan tak terlihat.

Sekali lagi ia mengucap syukur masih diberi umur panjang oleh Allah, Puang Seuwwae. Di sebuah sungai kecil penuh batu yang membelah hutan itu ia mandi lalu berwudhu dari airnya yang bening. Kemudian ia shalat di atas sebuah batu besar. Allahu Akbar Walillahilhamdu. (BERSAMBUNG/DETAKKaltim.Com) 

Penulis : Andi Ade Lepu

(Visited 2 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!