Sambut IKN, Disnakertrans Persiapkan Tenaga Kerja Lokal Berkualitas

Rozani : Jangan Takut Persaingan

0 178

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Kaltim Jangan hanya menjadi penonton di IKN (Ibu Kota Negara) nantinya. Kalimat ini kerap didengungkan untuk mengingatkan supaya putra daerah jangan terlena, harus turut berperan di IKN. Termasuk  tenaga kerja lokal, diharap dapat menjadi prioritas dilibatkan dalam pembangunan IKN di Bumi Etam ini.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim Rozani Erawadi menjelaskan, untuk mencapai itu semua sejumlah pelatihan dilakukan agar tenaga kerja lokal memiliki keahlian dan keterampilan.

“Hal ini diperlukan, karena jika kelembagaan Otorita IKN telah terbentuk maka kita dapat memastikan angkatan kerja yang IKN butuhkan. Kita bisa berdiskusi dengan Otorita IKN nantinya,“ kata Rozani.

Jika tahun depan Kaltim memiliki 1.000 peserta pelatihan, lanjutnya, ia mengandaikan IKN butuh tenaga kerja welding atau mekanik alat berat. Dari hasil pelatihan itu ada 300 pekerja, apakah bisa mereka ini mendapatkan kesempatan. Ini bisa diskusikan.

Baca Juga :

Terkait  persaingan dengan pekerja dari luar daerah, Rozani memberikan pendapatnya. Jika mencari pekerjaan, memperoleh mata pencarian adalah hak asasi manusia.

“Sehingga siapapun yang memiliki keterampilan yang tepat, maka berhak untuk mencari pekerjaan dimanapun,” jelasnya.

Untuk itu, kata Rozani lebih lanjut, sebaiknya tidak dibenturkan antara orang luar dan orang daerah. Karena yang perlu adalah menyiapkan tenaga kerja yang ada. Terlebih dalam IKN tenaga kerja lokal itu memiliki prioritas, tapi bagaimana mekanisme penerapannya. Nanti setelah kelembagaan Otorita IKN terbentuk akan dibicarakan.

Rozani menekankan, sebenarnya bukan semata-mata tentang kuantitas tenaga kerja lokal yang terserap di IKN. Tetapi bagaimana meningkatkan kualitas tenaga lokal, itu yang penting.

Karena menurutnya, kuncinya adalah produktivitas dan kemudian kompetensi. Kalau itu sudah selesai dan bisa dibuktikan dengan sertifikat keahlian, itulah yang bisa disajikan ke IKN.

“Artinya  kalau memang memenuhi syarat, ya mestinya menjadi prioritas. Tanpa tambahan embel-embel putra daerah, saya kira itu nanti akan menimbulkan hal yang subjektif,“  sebutnya lebih lanjut.

Untuk itu, menurut Rozani, secara objektif harus dipastikan. Bagaimana pelatihan dapat memenuhi aspek produktivitas, dan kompetensinya.

“Kalau dua hal tersebut bisa kita penuhi, tentu tidak perlu takut persaingan dari luar dan dari dalam. Terlebih kan tentu tenaga kerja lokal, pasti lebih mengenal sosial daerah setempat. Dan itu “nilai lebih” untuk dipertimbangkan dengan seksama, oleh Otorita IKN nantinya.“ pungkasnya. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : @my/Adv. Kominfo

Editor   : Lukman

(Visited 17 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!