Ribuan Pengunjung “Serbu” Pulau Kumala

0 128

DETAKKaltim.Com, TENGGARONG : Hari pertama setelah merayakan Idul Fitri 1437 H yang jatuh pada Rabu (6/7/2016) kemarin, tempat wisata Pulau Kumala di Tenggarong Kalimantan Timur “diserbu” pengunjung.

Deretan Repo-Repo yang menghiasi salah satu sisi pagar Jembatan Repo-Repo. (foto:LVL)
Deretan Repo-Repo (Gembok) yang menghiasi salah satu sisi pagar Jembatan Repo-Repo yang menghubungkan Pulau Kumala dengan Kota Tenggarong. Memasang Repo-Repo sebagai kenang-kenangan ataupun simbol cinta diperbolehkan di jembatan yang diresmikan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari pada 22 Maret 2016 lalu.  (foto:LVL)

Dari pantauan langsung Wartawan DETAKKaltim.Com di lokasi wisata yang menjadi kebanggaan masyarakat dan Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara, ribuan pengunjung memadati lokasi tersebut.

Antrian warga yang membeli tiket tanda masuk seharga Rp7 ribu untuk dewasa dan Rp5 ribu untuk anak-anak terlihat di loket pada Pukul 13:30 WITA. Begitu juga dengan di Jembatan Repo-Repo yang menghubungkan Pulau Kumala dengah Kota Tenggarong, nampak dipadati pengunjung meski cuaca sangat terik oleh sengatan sinar Matahari.

Padatnya pengujung juga tergambar dari sesaknya jumlah kendaraan yang terparkir, baik roda 2 maupun di roda 4.

Menurut salah seorang petugas dari Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara yang tidak ingin disebutkan namanya, kondisi seperti ini baru pertama kali terjadi. Meski pada hari-hari libur biasa di akhir pekan juga ramai namun tidak seramai hari ini. Kendala yang muncul di lapangan saat ini menurutnya adalah terbatasnya lahan parkir untuk menampung kendaraan pengunjung.

SAMPAH DI JEMBATAN REPO-REPO - LVL
Sampah di Jembatan Repo-Repo menjadi persoalan tersendiri yang mengurangi kenyamanan dan keindahan pemandangan saat berkunjung ke Pulau Kumala. Persoalan sampah juga terjadi di Pulau Kumala meski telah disiapkan tempat, namun kesadaran masyarakat nampaknya masih kurang sehingga sampah bekas makanan ataupun minuman bertebaran di mana-mana. (foto:LVL)

“Lahan parkir tidak cukup untuk menampung kendaraan pengunjung saat ini,” ungkapnya.

Meskin tidak bisa memberikan kalkulasi perkiraan jumlah pengunjung, namun menurutnya ribuan.

“Saya tidak bisa kalkulasi, tapi ribuan, lebih tiga ribu,” imbuhnya.

Program Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari untuk menjadikan daerahnya sebagai salah satu destinasi wisata perlahan nampaknya menuai hasil, sambutan masyarakat atas dibukanya berbagai tempat wisata kelihatannya sangat positif.

Hal ini akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah untuk menunjang pembangunan daerah tersebut yang mulai tergerus APBDnya, dengan semakin menurunnya penerimaan Dana Bagi Hasil dari pemerintah pusat. Tinggal bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana penunjang untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. (LVL)

 

 

 

 

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!