Positif Covid-19 Tak Bersamaan, Sigit Bantah Cluster DPRD Kaltim

Sigit : Waktu Sakitnya Berbeda-Beda

0 61
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Beberapa anggota DPRD Kaltim seperti diketahui telah positif Covid -19, meski telah sembuh dari Virus yang ditengarai berasal  daerah Wuhan Negara China tersebut, namun tetap timbul kekhawatiran jika akan timbul cluster Dewan. Terlebih seorang anggota Dewan telah meninggal dunia, dengan jumlah anggota Dewan yang terpapar dan telah dinyatakan sembuh lebih dari  10 persen jumlah total anggota DPRD Kaltim.

Jumlah anggota DPRD Kaltim yang telah positif Covid-19 tersebut diakui oleh Sigit Wibowo, Wakil Ketua DPRD Kaltim, seraya menyebutkan nama para anggota DPRD Kaltim yang  telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 termasuk dirinya.

“Kira-kira ada 9 orang anggota DPRD Kaltim yang sembuh termasuk saya,“ ujarnya beberapa waktu lalu.

Pengakuan dari Sigit menimbulkan tanya, bagaimana jika telah terjadi cluster Dewan, mengingat banyaknya anggota Dewan yang terpapar Covid-19.

Sigitpun membantah jika terjadi cluster Covid-19 di DPRD Kaltim,.

“Yang terjadi di Dewan bukan cluster Covid-19, karena waktu sakitnya  berbeda-beda, tidak bersamaan, bertemu dengan yang terpapar Covid-19, yang kuat kekebalan tubuhnya akan aman,  sedang yang tak kuat imunnya lalu bersentuhan atau terkena droplet maka akan tertular, sehingga tidak semua yang hadir di rapat Dewan tertular oleh Covid-19,” terangnya.

Lalu bagaimana dengan jumlah anggota Dewan yang cukup banyak tertular tersebut, Sigitpun menerangkan, dari informasi Dokter, penularan Virus Covid-19 tersebut tidak akan selesai, jika tidak semua anggota tertular.

Baca juga : 3 Komisi DPRD Balikpapan Bahas Pedagang Pasar Pandan Sari

Apa yang diungkapkan oleh Sigit bukan tanpa alasan, karena menurutnya berkaca dari penyebaran Covid-19 di Wuhan China, karena cuaca dingin penyebaran Virus sangat cepat.

“Yang kena akan sakit dan yang kuat akan survive, selamat, sehingga banyak yang tertular, lalu wabah kemudian berakhir dan Wuhan bebas dari Covid-19,” ujarnya.

Beda dengan cuaca tropis, lanjut Sigit, lebih diuntungkan, masih bisa bertahan dengan cara berjemur atau minum ramuan dan vitamin, melakukan pencegahan penularan, sehingga  terjadi perlambatan penularan,  meski tetap bekerja. (DK.Com)

Penulis : @my

Editor   : Lukman

(Visited 5 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!