Pilkada Balikpapan 2020, Rudiansyah : Ada Sedikit Perbedaan Persyaratan Pilkada 2015
DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan menggelar sosialisasi pencalonan dalam rangka pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 di Hotel New Benakutai, Kamis (17/10/2019)
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha mengatakan, kegiatan sosialisasi ini penting dilakukan agar para bakal calon mengetahui, seperti apa mekanisme serta persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengikuti pencalonan melalui jalur perseorangan.
Di dalam pencalonan itu, kata Thoha lebih lanjut, ada syarat calon dan ada syarat pencalonan. Yang keduanya harus benar-benar diperhatikan oleh setiap bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Kalau berbicara gagal dalam pertarungan itu biasa. Namun jangan sampai gagal dalam adminitrasi. Ini yang harus perlu diperhatikan. Untuk itu sosialisasi ini sengaja kami gelar, agar bakal calon atau siapapun yang ingin mencalonkan diri dari jalur independen sosialisasi menjadi bagian penting yang harus diperhatikan,†jelasnya.
Ketua KPU Kaltim Rudiansyah dalam paparannya sebagai pemateri menyampaikan beberapa hal, di antaranya tentang draft tahapan Pilkada serta regulasi terkait dengan pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari jalur independen.
Menurutnya, ada sedikit perbedaan persyaratan dari Pilkada tahun 2015. Di mana untuk jalur independen pada Pilkada Tahun 2020 nanti, dukungan dari masyarakat tidak hanya sebatas foto copy KTP saja, namun ada blanko yang harus diisi dan ditandatangani oleh pendukungnya, kemudian foto kopi KTPnya ditempelkan pada blanko yang sudah dapat diakses di website resmi milik KPU.
Jumlah dukungan dari jalur independen untuk Kota Balikpapan ini adalah sebesar 8,5% dari jumlah DPT pada Pemilu sebelumnya. Dan bentuk dukungan untuk jalur perseorangan itu wajib mengisi blanko dan menempelkan foto copy KTP pendukungnya, kata Rudiansyah lebih lanjut.
Hadir pada acara tersebut diantaranya seluruh komisioner KPU Kota Balikpapan, anggota Bawaslu Kota Balikpapan, dan sejumlah pejabat yang tergabung dalam Forkopimda, serta beberapa bakal calon Wali Kota dari jalur perseorangan. (Roni S)
