DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Pengurus Federasi Karate Do Indonesia (FORKI) Kaltim dilantik Ketua Umum Pengurus Besar FORKI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang juga menjabat sebagai Panglima TNI di Balai Sudirman Balikpapan, Jum’at (20/5/2016) tepal Pukul 11.32 WITA.
Pelantikan pengurus FORKI Kaltim masa bhakti 2016-2020 ini dirasakan segenap pengurus sangat istimewa, bagaimana tidak, di saat FORKI Kaltim mengusung misi ‘FORKI Kaltim Bangkit Kembali’, pelantikan ini dilaksanakan bertepatan dengan hari kebangkitan nasional 20 Mei 2016.
Hal lain yang tidak kalah nilai sejarahnya, untuk pertama kalinya pengurus FORKI Kaltim dilantik seorang yang menjabat sebagai Panglima TNI, seorang Jenderal Bintang Empat. Selain itu hadir pula sejumlah Perwira Tinggi berbintang Dua dan Satu. Ada Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono yang menyandang Bintang Dua dan Danrem 091/ASN Brigjen TNI Teguh Arief Indratmoko yang berbintang Satu. Dari Jakarta, setidaknya dari pantauan Wartawan DETAKKaltim.Com ada dua Mayor Jenderal yang juga turut hadir menyertai Panglima TNI.
Dalam sambutannya, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan puji syukur kehadirat Allah karena bisa melaksanakan pelantikan pengurus FORKI Kaltim, dalam waktu yang cepat dan tepat serta suasana khidmat.
“Saya katakan cepat dan tepat, mengambil kata-kata dari ketua umum tadi. Bahwa kemarin baru disampaikan, sekarang dilantik,†ungkap Panglima TNI mengutip sambutan Ketua FORKI Kaltim yang baru dilantik H Akil Mappeasse.
Menurutnya, kata-kata tersebut memang harus tertanam dalam benak Karateka. Karena kecepatan dan ketepatan itu akan mengalahkan kekuatan.
“Seperti Cambuk, Cambuk itu kecil. Tapi kalau dengan kecepatan tinggi dan ketepatan dia merobek. Tapi kalau kekuatan saja tanpa ketepatan, itu hanya memukul angin,†imbuhnya.
Kepada pengurus yang baru dilantik, Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa mereka adalah orang-orang yang dipercaya dan mempunyai tugas yang sangat mulia.
Pertama, bagaimana bisa memasyarakatkan olah raga Karate di Kalimantan Timur sehingga mereka bisa berjiwa besar, patriotisme, percaya diri, dan sehat.
Kedua, kalau masyarakat sudah memiliki semangat Karate, Karate adalah olah raga bela diri, maka nantinya bisa untuk bela bangsa.
Ketiga, dari Karateka-Karateka yang ada, kalau bisa menyeleksi dengan benar, wasitnya adil. Maka bisa menyiapkan atlet-atlet dari usia dini untuk berbicara di kancah internasional.
“Mana kala dia bisa berbicara di kancah internasional dan menjadi juara. Maka dialah pahlawan sejati, karena pada saat itu semua Negara-Negara yang ada di situ harus berdiri dan menghormati Sang Merah Putih,†tegasnya.
Terkait masalah prestasi, Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada pengurus yang baru dilantik untuk tidak hanya berorientasi pada medali dan prestasi saja. Namun bagaimana menghidupkan perguruan-perguruan yang ada dan cabang-cabang untuk memperbanyak anggota. (LVL)
