DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Halal Bi Halal Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Timur yang diselenggarakan di Ball Room Hotel Bumi Senyiur Samarinda berlangsung meriah, penuh keakraban dan canda, Kamis (11/8/2016) malam.
Mulai dari kata sambutan ketua panitia H Muhammad yang kerap mendapat tepuk tangan meriah karena lontaran-lontaran kalimatnya yang sarat pesan-pesan moral orang tua di Sulawesi Selatan zaman dulu. Hingga tiba giliran Ketua Badan Pengurus Wilayah KKSS Kalimantan Timur Sofyan Hasdam yang terkenal dengan guyonan dan sentilannya saat di podium.
“Kalau Haji Muhammad tadi masih malu-malu menyebut bahwa sponsor utama pelaksanaan halal bi halal ini ada tiga orang, walaupun banyak sekali yang menyumbang namun tidak bisa saya sebut satu per satu karena panitia tidak melaporkan kepada saya,” ungkapnya dengan logat khas Makassar yang disambut suara tawa.
Sofyan kemudian melanjutkannya dengan menyebutkan tiga nama sponsor utama kegiatan itu masing-masing  Rita Widyasari, Yusran Aspar dan Neni Moernaeni.
“Ibu Rita Widyasari menyumbang 100 juta rupiah, Bapak Yusran Aspar menyumbang 50 juta rupiah, dan yang ketiga Ibu Wali Kota Bontang. Beliau menyumbang 50 juta rupiah,†bebernya.
Sofyan Hasdam kemudian menyampaikan bahwa sejarah timbulnya halal bi halal pertama kali dipakai  Presiden Soekarno ketika baru merdeka. Ketika itu tokoh-tokoh Islam terpecah-belah sehingga beliau berpikir bagaimana cara untuk mempersatukan kembali  mereka. Atas saran seorang kyai yang menyampaikan jika ingin mempersatukan mereka, maka lakukan silaturrahim yang sarannya waktu itu halal bi halal. Karena saat itu masih dalam suasana Idul Fitri.
“Jadi hikmah sebetulnya halal bi halal adalah silaturrahim,†sebut Sofyan Hasdam.
Kepada semua yang telah membantu pelaksanaan halal bi halal begitu juga yang hadir dalam acara, Sofyan Hasdam mengucapkan terima kasih.
Jika selama ini kegiatan yang diselenggarakan KKSS Kaltim identik dengan pengundian door prize yang menggunakan kupon undian, namun pada acara kali ini hal itu ditiadakan. Akan tetapi bukan berarti tidak ada lagi door prize, sejumlah hadiah tetap disiapkan panitia. Hanya saja peserta harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Ketua BPW KKSS Sofyan Hasdam. Dan hasilnya, sejumlah pertanyaan tidak bisa dijawab peserta yang ditunjuk, salah satunya nama Ketua Badan Pengurus Pusat KKSS. Ironis. (LVL)
