“Diserang” Virus Corona, Jahe Merah dan Temu Lawak Nyaris Hilang di Pasaran

0 141

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Sejak diumumkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bahwa ada 2 Warga Negara Indonesia (WNI) Positif Virus Corona beberapa hari lalu, berbagai kebutuhan rempah-rempah yang diolah menjadi jamu tradisional mengalami lonjakan harga, bahkan dibeberapa penjual mengalami kekosongan, Jum’at (6/3/2020).

Hal ini terjadi di Pasar tradisioan terbesar di Kota Samarinda, yakni Pasar Segiri yang terletak di Jalan Pahlawan. Beberapa penjual mengungkapkan rempah-rempah antara lain Jahe Merah mengalami kenaikan harga mencapai Rp60 hingga Rp70 Ribu per kilogram, yang biasanya harga per kilonya Rp50 Ribu.

Untuk Jahe Putih berkisar Rp45 Ribu dari harga sebelumnya Rp40 Ribu per kilogram. Sementara yang menjadi pusat perhatian ada di bahan rempah-rempah berjenis Temu Lawak, yang diyakini dapat menjaga ketahanan tubuh serta menjaga stamina ini, nyaris kosong di peredaran.

Harganyapun kini berkisar Rp40 Ribu per kilogam yang awalnya hanya berkisar Rp15 ribu per kilogram. Salah seorang penjual rempah-rempah yang sudah berjualan puluhan tahun bernama Ratna Wati mengungkap, melonjaknya harga serta susahnya mendapatkan rempah-rempah tersebut diduga setelah mendengar adanya pengumuman 2 WNI positif Virus Corona.

“Dari dulu saya jualan baru pertama kali harga rempah-rempah naik tinggi, bahkan stoknya tak banyak. Biasa bisa dapat 50 kilogram sekarang cuma dapat 30 kilogram, inipun sisa berapa aja. Nggak tau kalau habis ini masih ada kiriman atau tidak,” ujar Ratna Wati saat ditemui awak media DETAKKaltim.Com.

Ia mengungkap bahwa kenaikan harga bukanlah dari dirinya, melainkan harga modalnya yang telah naik, yang di dapatnya dari luar Kota Samarinda.

“Naik dari sananya, kita ngabil dari kiriman Banjarmasin dan Surabaya. Ya untung-untung kalau kebagian. Untuk penjualanya alhamdulillah, tapi kalau gak ada barangnya ya mau gimana,” tambah Ratna Wati

Tak jauh berbeda dengan Ratna Wati,  penjual rempah-rempah lainnya bernama Musri  mengatakan telah mengalami kekosongan sudah 3 hari. Terutama pada Jahe Merah dan Temu Lawak yang hilang dari meja dagangannya.

“Udah tiga hari kosong, katanya sih hari ini atau besok tapi kurang tau juga kapan. Ya diserbu pembeli ada pengumuman itu, apa lagi Temu Lawak dan Jahe Merah khasiatnya banyak buat tubuh kita,” ujar Musri yang telah berdagang rempah-rempah setahun belakangan ini.

Kedua penjual rempah-rempah berharap dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat,  semoga Pemerintah Kota Samarinda dapat mencari jalan solusinya, terutama agar stok serta harganya dapat kembali normal. (DK.com)

Penulis : Mashardiansyah

Editor   : Lukman

(Visited 5 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!