DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Badan  Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur , Bidang Rehabilitasi, menggelar Sosialisasi Program Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi bagi para korban penyalahguna Narkoba yang digelar di gedung serba guna  Dinas Sosial Kaltim.
Sosialisasi Program Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi diikuti 50 orang peserta, dan seluruh komponen masyarakat yang bergerak di bidang rehabilitasi dan intansi pemerintah serta seluruh Kapolsek di Samarinda.
Kepala BNNP Kaltim  Brigjen Pol Drs Sufyan Syarif  dalam paparannya mengatakan, Kaltim saat ini menempati urutan ketiga secara nasional dalam kasus penyalahgunaan Narkoba, dan Samarinda saat ini menempati urutan pertama di Kaltim.
“Saat ini hampir 80 persen para penghuni Rutan dan Lapas di Indonesia didominasi kasus Narkoba, sementara untuk melaksanakan  rehabilitasi di rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan dihentikan untuk sementara waktu, sehingga perlu penanganan yang lebih serius,†jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, potensi penyebaran penyalahgunaan Narkoba di Rutan dan Lapas  sangat dominan, sehingga perlu penanganan dari semua sektor lembaga pemerintah. Mengingat  BNNP Kaltim tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut tanpa ada dukungan dari semua lembaga yang ada di Kaltim.
Bukan hanya itu, gerakan anti penyalahgunaan Narkoba juga dilakukan termasuk di sekolah-sekolah kepada para pelajar, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat.
Rapat koordinasi sosialisasi program rehabilitasi dan pasca rehabilitasi menghadirkan tiga orang narasumber. Untuk materi IPWL dibawakan oleh Dokter Jaya Mualimin, sedangkan untuk materi tim assesmen terpadu disampaikan oleh Kompol Mustakim, sementara untuk materi pasca rehabilitasi dibawakan oleh H Iwan Setyawan.
Kegiatan tersebut diikuti sejumlah instansi antara lain Lapas, Bapas, Kanit Reskrim di 7 Polsek, Komponen masyarakat, Dinas Kesehatan dan Sosial, RS AWS, RS Moeis, serta RS Parikesit Tenggarong. (LVL)
