Banjir Terjang 7 Kecamatan di Kutai Timur, Ribuan Rumah Terendam

Bupati Bantu Warga Sembako Melalui Dana Tanggap Darurat

0 146

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Ribuan rumah di Kabupaten Kutai Timur terendam banjir. Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, banjir tersebar di 7 Kecamatan. Ketujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Long Mesangat, Muara Ancalong, Telen, Kongbeng, Muara Wahau, Muara Bengkal, dan Batu Ampar.

Untuk memastikan kondisi dan situasi di Kecamatan terdampak banjir di Kutai Timur, Bupati Ardiansyah Sulaiman merencanakan peninjauan langsung ke beberapa Kecamatan yang terendam.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, akibatnya sejumlah Sungai airnya meluap hingga ke pemukiman.

“Ketinggian banjir 50-70 Cm, saat ini sebagian wilayah sudah surut,” katanya usai mengikuti halal bihalal, Kamis (20/5/2021).

Sementara sebagian lainnya, kata Ardiansyah, masih terendam, terutama pemukiman yang berada di bantaran Sungai.

Pemerintah Kabupaten Kutim dalam hal ini Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD Kutim, kata Ardiansyah, besok mulai turun ke lapangan memberikan bantuan, seperti Sembako dan mobilisasi peralatan untuk evakuasi daerah yang dampaknya besar.

“Dinas Sosial, sudah mempersiapkan diri dengan memanfaatkan dana tanggap darurat. Memberikan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir. Terutama Muara Ancalong dan Muara Bengkal, dengan konsep memanfaatkan Toko Sembako yang ada di sana,” papar orang nomor 1 di Kutim itu.

Selain mengandalkan bantuan pemerintah, Bupati Kutim juga melakukan koordinasi dengan sejumlah perusahaan agar turut membantu masyarakat yang sekiranya membutuhkan pertolongan.

“Dalam beberapa hari yang lalu saya sudah memerintahkan dengan Camat untuk segera berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Arahan disampaikan Bupati karena perusahaan setempat yang berkoordinasi dengan Kecamatan atau Desa, dapat menjangkau warga yang terdampak secara lebih cepat. Namun arahan diberikan ketika banjir masih dalam ambang batas yang normal, dan belum mengancam keselamatan masyarakat di Kecamatan terdampak.

“Tapi tiga hari yang lalu ini ada berita bahwa airnya meningkat terus, sehingga saya minta Camat dan BPBD untuk menyerahkan datanya,” ucapnya.

Baca juga : Keluhkan Banjir, Sejumlah Ketua RT Mengadu ke DPRD Kutim

Untuk memastikan keadaan darurat terjadi di Kecamatan yang terdampak banjir, Ardiansyah meminta data lengkap terkait masyarakat yang terdampak. Dari data tersebut, selanjutnya anggaran tanggap darurat yang telah disiapkan oleh BPBD akan dikucurkan untuk melakukan penanggulangan terhadap bencana banjir. Dalam penanggulangan bencana, termasuk di dalamnya evakuasi warga dan pemberian berbagai bantuan seperti Sembako.

Kendati demikian, mobilitas bantuan Sembako tidak dikirim dari pusat pemerintahan yakni Sangatta, melainkan didistribusikan dari wilayah terdekat yang tidak terdampak banjir.

“Sembako tidak kita kirimkan dari Sangatta, tapi dari wilayah terdekat yang tidak banjir.” pungkasnya. (DK.Com)

Penulis : RH

Editor   : Lukman

(Visited 23 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!