Awang Penuhi Panggilan Bawaslu, Saipul : Tidak Ada Bukti Konkret

0 28

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Sempat diberitakan menolak undangan Bawaslu terkait informasi dugaan money politics yang dilontarkannya di Forum Group Discussion (FGD) beberapa hari lalu, namun Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak akhirnya bertandang ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim, Jum’at (6/7/2018) sekitar Pukul 09:00 Wita.

Gubernur 2 periode itu mengunjungi Kantor Bawaslu Kaltim di Jalan MT Haryono, didampingi Biro Humas Setprov Kaltim Tri Murti Rahayu serta beberapa staf menggunakan Toyota Alphard hitam bernomor Polisi B 317 AFI.

Setiba di Kantor Bawaslu, Awang langsung diboyong ke ruang rapat Bawaslu dan dijaga ketat oleh staf yang menunggu di luar ruangan.

“Tadi beliau (Awang) berangkat jam 7:00 dari rumah,” singkat Tri sambil berlalu mendampingi Awang.

Kedatangan Awang yang disambut Ketua Bawaslu Kaltim Saipul bersama anggota Bawaslu Kaltim Galeh dan Hari Derwanto dalam rangka memberikan keterangan, terkait informasi yang disebutkannya beberapa hari lalu mengenai dugaan money politics yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon (Paslon) pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim.

Usai memberikan keterangan selama 2 jam, kepada awak media yang sudah menyanggongnya sebelum tiba di Kantor Bawaslu, Awang menyebut kedatangannya hanya untuk memenuhi tanggung jawabnya mewujudkan Pilkada yang kondusif di Kaltim.

“Ini sudah kedua kalinya saya datang ke Bawaslu. Karena ini undangan, ya saya sebagai Gubernur harus datang,” tuturnya.

Seperti yang sebelumnya diberitakan Awang dipanggil Bawaslu Kaltim untuk membeberkan sejumlah bukti yang diduga sebagai praktek money politics.

Berita terkait : Sebut Terjadi Dugaan Money Politics, Awang Faroek Menolak Dipanggil Bawaslu

Namun dari keterangan yang diberikan Awang, kata Saipul, justru tidak ada bukti konkret yang dipaparkan Gubernur 2 periode tersebut.

“Sebenarnya bukti konkret yang kita nanti itu tidak ada. Tadi itu memang ada disebut uang yang berasal dari luar negeri namun itu juga belum bisa dibuktikan. Karena hanya BI (Bank Indonesia) yang mengetahui, tapi yang kita nanti buktinya justru tidak ada,” sebut Syaipul. (Melisa)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!