APAMB Tolak Kudeta Terhadap Ketua DPRD Kaltim
Sempat Bentrok Saat Gelar Aksi Demo di Kantor Partai Golkar Kaltim
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Puluhan massa dari Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau (APAMB) menggelar aksi demo di depan Gedung DPD Golkar Kaltim Jalan Mulawarman, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (30/6/2021) sekitar Pukul 12:00 Wita.
Dalam aksi demo tersebut, massa APAMB menuntut penolakan kudeta Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK ke tangan Hasanuddin Mas’ud.
Kader Golkar Kaltim Arif Rahman Hakim mengatakan, pihaknya hanya memberikan waktu massa berbicara sekitar 10 menit saja. Akan tetapi setelah 10 menit massa aksi tidak bubar, sehingga Arif menegaskan kepada pihak Kepolisian untuk membubarkan massa aksi.
“Sesuai kesepakatan, kami memberi waktu 5 sampai 10 menit kepada massa yang akan melakukan orasi di depan Kantor DPD Golkar Kaltim,” ucap Arif kepada awak media DETAKKaltim.Com.
Aksi tersebut berlangsung ricuh antara kedua belah pihak, berawal dari anggota partai yang melemparkan kursi kepada para aktivis yang membuat keadaan memanas, bahkan salah seorang aktivis APAMB terluka di bagian mata akibat kericuhan tersebut.
Sementara Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol Andi Suryadi menjelaskan, jika pihak Kepolisian memang tidak pernah mengeluarkan surat izin untuk menjalankan aksi demo sepanjang pandemi Covid-19.
Baca juga :Â
- Soal Direksi Perusda, DPRD Kaltim Ingatkan Belum Selesai
- Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kaltim Minta Tidak Terprovokasi
“Dari Polri tidak pernah mengeluarkan izin aksi selama pandemi, jadi kami di sini hanya melakukan pengamanan. Awalnya aksi berlangsung tertib, tapi saat aksi ada provokasi dari dalam, jadi kami menengahi agar tidak terjadi bentrokan. Karena ricuh akhirnya kami bubarkan,” ujar Kompol Andi Suryadi.
Kompol Andi melanjutkan, untuk mengamankan aksi tersebut pihak Polresta Samarinda menurunkan anggota sebanyak 189 personil Kepolisian.
“Memang sangat sensitif sekali, karena memang saat ada aksi seperti ini harusnya menggunakan kata-kata yang santun, jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang memprovokasi,” pungkasnya. (DK.Com).
Penulis : Setyo Wahyu Aditya
Editor : Lukman
