Anggota DPRD Kaltim Bicara Pelestarian Lingkungan Samarinda

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Anggota Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis menilai, Pertambangan menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks saat ini lantaran menimbulkan sejumlah dampak negatif di Kota Samarinda.

Dimulai dengan rusaknya iklim maupun lingkungan di Kota Samarinda. Menurutnya, menggantungkan pertumbuhan ekonomi dalam Sektor Tambang dinilainya merupakan langkah ‘bunuh diri’.

Sebab lambat laun, ia nilai daya rusaknya yang sangat luar biasa hingga resiko sosial dari penambangan yang akan menyebabkan kehancuran fatal bagi ibu Kota Benua Etam ini.

“Persoalan tambang merupakan permasalahan yang kompleks. Tidak hanya merusak iklim atau lingkungan, dapat juga menyengsarakan dan membawa bencana dikemudian hari,” beber Ananda beberapa waktu lalu.

Masyarakat, lanjut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, harus terlibat dengan tidak membiarkan kegiatan Pertambangan semakin merusak lingkungan tempat tinggalnya.

Baca Juga:

• Tim SAR Hentikan Pencarian 4 Pemancing di  Perairan Bunyu
• Ketua Fraksi PDIP DPRD Kaltim Dukung Samarinda Tanpa Tambang Batubara 

Okeh karenanya, besar harapan Nanda, sapaan akrab Ananda, agar Kota Samarinda zero tambang 2026 benar-benar dapat terwujud. Agar ke depan terbentuk kota yang asri dengan lingkungan aman, nyaman, dan harmoni.

Terwujudnya harapan itu, juga diyakini Ketua Fraksi PDIP ini mampu berdampak positif dalam persoalan lain, yakni krisis iklim dan banjir yang menjadi ‘momok’ Kota Samarinda dapat dientaskan.

“Saya pastikan akan mendukung penuh program yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan, yang memperhatikan kehidupan generasi mendatang,” tegas Nanda yang terpilih dari  Daerah Pemilihan Samarinda.

Selain itu, reklamasi lahan pasca tambang ditegaskan Nanda, perlu diperhatikan secara seksama. Terlebih hal tersebut dilakukan untuk generasi masa depan Benua Etam.

“Reklamasinya juga harus diperhatikan. Sebab, ini untuk generasi masa depan. Intinya saya setuju soal Samarinda Bebas Tambang Tahun 2026,” tandas Nanda. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: Lisa/Adv.DPRD Kaltim

Editor: Lukman